TEMPO.CO, Jatiwangi - Sekitar 1.500 warga Jatiwangi berpatisipasi dan berhasil menyukseskan Ceramic Music Festival 2012. Mereka secara bersamaan menabuh genting menjadi satu alunan musik yang apik dan unik. Festival dua tahun ini berlangsung sampai Ahad, 4 November malam.
Seperti penyelenggaraan sebelumnya, Ceramic Music Festival 2012 dipelopori oleh Jatiwangi Art Factory (JAF) sejak 2006. Selain menampilkan musik, mereka menyelenggarakan Jatiwangi Artists in Residence Festival dan Village Video Festival dengan format yang sama, melibatkan warga masyarakat dan seniman dalam satu tim.
Ceramic Music Festival dibuka dengan rampak oleh 1.001 penabuh genting. Namun ternyata pesertanya membeludak hingga 1.500 orang, panitia pun sibuk melayani partisipasi mereka. Akhirnya rampak penabuh genting menjadi 1.500 orang dari berbagai latar belakang dan usia, seperti anak sekolah, pekerja pabrik genting, petani, karyawan, guru, mahasiswa, tukang becak, pengangguran desa, pedagang, seniman, aparatur pemerintahan, kepolisisan, dan TNI, semua bersepakat memainkan komposisi musik yang diaransemen dengan menabuh dan membunyikan genting. Alunan musiknya menjadi indah dan unik.
Menurut Ketua JAF, Arief Yudi, semula festival keramik melibatkan empat desa, yakni Desa Jati Sura, Loji, Sukaraja Wetan, dan Leuweung Gede. Namun di tengah perjalanan, banyak yang ingin berpartisipasi dari desa lain.
Beberapa seniman asal Bandung, di antaranya Matdon, yang dikenal dengan puisinya berjudul SMS, juga datang dalam acara itu. "Kami tidak menyangka pesertanya sangat membeludak," ujar Arief seusai rapat evaluasi di rumah seninya di Desa Jati Sura, Ahad malam, 4 November 2012.