TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Kepolisian Nasional akan mendalami kasus dugaan kekerasan polisi yang menyebabkan tewasnya pelajar SMA Dominikus, Rezza Eka Wardhana, pada Sabtu lalu, 3 November 2012.
“Kami akan meminta data visum untuk tahu apa benar meninggalnya karena kecelakaan murni atau memang dipukul polisi dulu,” kata anggota Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan, di sela mengikuti "Konsultasi Publik Pengembangan Sarana dan Prasarana Kepolisian Republik Indonesia" di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Senin, 5 November 2012. ”Kalau iya, berapa yang terlibat.”
Edi menambahkan, Kompolnas bergerak karena kasus ini menodai citra polisi yang mengusung transparansi dan semangat penegakan hukum. “Jangan sampai beredar infromasi keliru,” kata dia. “Masyarakat harus segera mendapat informasi sebenarnya.”
Edi mengatakan, Senin pagi ini, Kepala Polda DI Yogyakarta Brigadir Jenderal Sabar Rahardjo akan menerima hasil penyidikan dari tim khusus. “Kami akan lihat dari laporan itu. Kalau terbukti penganiayaan, pelaku segera ditindak,” kata dia.
Kompolnas akan meminta Polda DIY dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) segera berkoordinasi dalam pemberian perlindungan pada saksi-saksi kunci.
Rezza Eka Wardhana mengalami koma sejak Kamis, 25 Oktober 2012, di Rumah Sakit Bethesda. Ia kemudian tewas setelah pendarahan hebat terus-menerus di kepala. Rezza diduga tewas karena kekerasan polisi.
Kapolda DIY Brigjen Sabar Rahardjo mengaku sudah menetapkan seorang tersangka berinisial M dan menahannya. Berdasarkan informasi tim Polda DIY, M memukul dengan helm saat Rezza akan menabraknya ketika konvoi takbiran Idul Adha. Setelah dipukul, sepeda motor Rezza oleng, dan ia terjatuh membentur aspal.
Namun, versi yang berkembang, Rezza terkena pukulan di kepalanya. Ini mengacu luka parah di kepala, bagian muka, dan belakang. Keluarga pun merasa ganjil karena luka hanya di bagian kepala, sementara bagian tubuh lain tidak ada bekas luka.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Terpopuler:
Ke DPR, Dahlan: Saya Bawa Nyawa Saya
Kata Rhoma Irama Soal Dukungan Jadi Capres
''Andi dan Anas Akan Mundur Sendiri''
Jokowi, Taman Suropati, dan Twinkle Little Star
Pembunuh Janda Cantik Thiolina: Tukang Bangunan