TEMPO.CO, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Sjachroedin ZP dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika bertemu untuk membahas konflik antar warga di Lampung Selatan, Senin, 5 November 2012.
Pertemuan keduanya merupakan kedua kalinya setelah sebelumnya membahas persoalan konflik di Sidomulyo, awal tahun 2012 lalu.
"Ini merupakan pertemuan kami berdua untuk kedua kalinya di tempat yang sama. Saya berharap tidak ada lagi pertikaian serupa," kata Pastika.
Mangku Pastika berharap kejadian yang terus berulang itu bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk hidup berdampingan secara damai. Dia banyak menyoroti proses perdamaian pertama saat bentrok antara warga Dusun Napal yang beretnis Bali dengan warga desa sekitarnya di Kecamatan Sidomulyo, 23 Januari 2012 lalu.
"Ada yang salah dalam perjanjian damai itu. Perjanjian itu tidak membawa serta masyarakat akar rumput," katanya.
Selain Mangku Pastika, hadir dalam pertemuan itu adalah tokoh pemuda Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, anggota DPRD Bali, Ketua Parisade Hindu Dharma Indonesia Sang Nyoman Suwisma, ketua Majelis Penyimbang Adat Lampung Kadarsyah Irsa dan anggota Forum Komunikasi Masyarakat Adat Lampung.
Pada pertemuan itu, Gubernur Lampung Sjachroedin ZP akan membuat perjanjian damai sejati yang melibatkan ribuan warga di satu tempat secara bergantian. Dalam perjanjian itu nantinya akan disosialisasikan kesepakatan-kesepakatan yang harus ditaati semua lapisan masyarakat. "Jangan sampai yang konflik dan meneken perdamian tidak singkron. Yang konflik siapa, yang damai siapa," katanya.
Pemerintah Lampung, kata dia, sudah meminta bantuan ke Pemerintah Pusat untuk merehabilitasi bangunan yang terbakar di desa Balinuraga dan sejumlah desa lain. Kedua belah pihak, lanjut dia, akan mendapat bantuan dari pemerintah sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial. "Semua yang dirawat di rumah sakit dan yang meninggal akan mendapat bantuan dari pemerintah," katanya.
NUROHCMAN ARRAZIE
Berita Terpopuler:
Ke DPR, Dahlan: Saya Bawa Nyawa Saya
''Andi dan Anas Akan Mundur Sendiri''
Pemerasan BUMN: Upeti Rp 18 Miliar Merpati ke DPR
Dahlan Serahkan Dua Nama Peminta Upeti BUMN
Risalah Rapat Pokja Hambalang Misterius