TEMPO.CO, Jakarta - Pada Senin siang, 5 November 2012, sekitar pukul 11.45 WIB, warga di Jalan Cipete Raya, Cilandak, Jakarta Selatan dikejutkan oleh bunyi alarm yang sangat kencang dari arah kantor Pegadaian di sana.
Sejumlah warga yang tinggal di sekitar kantor Pegadaian tak menyangka baru saja terjadi perampokan di situ. "Saya kira ada kebakaran," kata Azizah, warga yang tinggal 5 meter dari kantor Pegadaian.
Dia kemudian lari ke arah sumber bunyi. Namun, saat sampai di samping kantor Pegadaian, Azizah malah berlari kembali pulang ke rumah. Dari tempatnya itu, ia melihat ada pengendara sepeda montor yang menodongkan pistol ke arah warga. "Saya dengar suara tembakan dua kali," ujarnya. Karena takut, dia bersembunyi di dalam rumah.
Titin, warga lain yang berjualan di sekitar lokasi kejadian, punya cerita berbeda. "Saya dengar ada rame-rame warga berteriak. Saya kira ada rombongan haji lewat," katanya. Dia pun keluar dari kiosnya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Belum sempat melihat apa yang terjadi, wanita ini mengurungkan niatnya karena melihat seseorang yang mengacungkan senjata ke udara tepat di depan kioasnya. Dia langsung berlari dan bersembunyi di balik tumpukan barang dagangan warungnya.
"Saya dengar suara tembakan dua kali," ujarnya. Titin kemudian mendengar suara alarm dari kantor Pegadaian yang berjarak 5 meter dari kios kecilnya.
Kepala Satuan Reskrim Kepolisian Sektor Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Hermawan, mengatakan perampokan yang dilakukan oleh empat orang ini terbilang nekat. "Jalan Cipete Raya ini termasuk padat," katanya.
Hermawan mengatakan, berbekal rekaman kamera pengawas di lokasi kejadian, polisi akan mengembangkan kasus ini. "Keterangan saksi juga akan menjadi dasar," katanya.
SYAILENDRA
Berita terpopuler lainnya:
Ke DPR, Dahlan: Saya Bawa Nyawa Saya
''Andi dan Anas Akan Mundur Sendiri''
Pemerasan BUMN: Upeti Rp 18 Miliar Merpati ke DPR
Dahlan Serahkan Dua Nama Peminta Upeti BUMN
Izin DPR untuk IPO BUMN Tumpang Tindih
Risalah Rapat Pokja Hambalang Misterius