Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerasan BUMN: Upeti Rp 18 Miliar Merpati ke DPR  

image-gnews
Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo (kanan) bersama Direktur Operasional PT Merpati Nusantara Airlines Asep Eka Nugraha (kiri), saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat pertama kalinya dengan Komisi XI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis, 21 Juni 2012. TEMPO/Imam Sukamto
Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo (kanan) bersama Direktur Operasional PT Merpati Nusantara Airlines Asep Eka Nugraha (kiri), saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat pertama kalinya dengan Komisi XI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis, 21 Juni 2012. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Satu per satu kasus pemerasan anggota Dewan Perwakilan Rakyat terhadap BUMN-BUMN mulai terkuak. Bukan hanya Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan yang bicara soal itu. Para direksi perusahaan pelat merah itu juga muai berani bicara. Salah satu direktur PT  Merpati Nusantara Airlines, misalnya, bicara bahwa mereka diminta menyerahkan upeti Rp 18 miliar. Hal itu terungkap dalam laporan majalah Tempo edisi 5 Nopember berjudul "Siapa Pemeras BUMN".

Para direksi itu gundah. Mereka terus-terusan dijadikan sapi perahan. Salah satu kegundahan itu terlihat dalam percakapan dengan seorang pejabat di Kementerian BUMN. Hal itu terungkap dalam percakapan berikut ini:

+ "YANG lima sudah dikasih ke Komisi VI, jadi tidak rewel. Yang Rp 13 miliar untuk Komisi XI belum. Saya ditanya, saya bilang tidak punya komitmen. Saya bersama Direktur Keuangan, Direktur Niaga, dan beberapa orang dari Komisi XI."

- "Jadi ada saksi, syukurlah."

Sepenggal percakapan telepon itu terjadi antara Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo dan seorang pejabat Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Rabu pekan lalu. Pejabat itu menanyakan kabar adanya janji fee Rp 18 miliar dari direktur utama sebelumnya, Sardjono Jhony Tjitrokusumo, kepada sejumlah politikus Senayan.

Pejabat itu bertanya lagi, "Pak Rudy tahu cerita ini dari siapa?" Di seberang telepon, Rudy menjawab, "Dari Pak Sumaryoto." Untuk meyakinkan sang petinggi Kementerian BUMN, bos Merpati sejak 14 Mei 2012 ini menerangkan kedekatan anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi keuangan itu dengan Jhony.

Mantan Komisaris Utama Merpati itu lantas menjelaskan bagaimana ia ditagih fee Rp 13 miliar dalam rapat terbatas di ruang pemimpin Komisi Keuangan pada akhir September silam. Ditemani sejumlah direktur, Rudy ditanya kepastiannya memenuhi janji Jhony. "Yang memimpin rapat Zulkifli­mansyah." Rudy mengaku menyerah jika harus menyuap. "Besan Presiden saja masuk penjara," ujarnya.

Janji dari manajemen lama Merpati, menurut sumber Tempo, berkaitan dengan dana penyertaan modal negara (PMN) Rp 561 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2011 yang cair pada akhir Desember tahun yang sama. Merpati mendapat lagi penyertaan modal Rp 200 miliar dalam APBN 2012, tapi belum juga mengucur hingga setahun setelah DPR mengetukkan palu persetujuannya. Panitia kerja Komisi Keuangan yang dibentuk pada Agustus lalu untuk menelisik kerugian Merpati pun dijadikan alat menagih fee.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sumaryoto, anggota DPR dari PDI Perjuangan,  termasuk yang getol menagih upeti dengan ancaman menyetop pengucuran Rp 200 miliar. Dia dikenal dekat dengan Jhony. Politikus ini juga dituding mendapatkan proyek penerbitan buku 50 tahun Merpati senilai Rp 103 juta. Proyek itu diperolehnya pada era Jhony.

Sumaryoto juga mati-matian menampik tudingan bahwa sikap kritisnya terhadap Rudy untuk mendapatkan uang. Panitia kerja, menurut dia, bukan alat memeras. Dana PMN Rp 200 miliar dipastikan mengucur karena sudah masuk APBN 2012, yang disahkan DPR pada Oktober 2011. "Tak ada hubungan Panja dengan Rp 200 miliar itu," tuturnya di Hotel Mulia.

Dahlan Iskan yakin pemerasan di kalangan BUMN terjadi. Karena itu, dia berani menghadapi panggilan DPR. "Saya jadi ke DPR," kata Dahlan melalui pesan pendek pada Tempo, Ahad, 4 November 2012. Seperti diberitakan, Badan Kehormatan DPR memanggil Dahlan untuk meminta keterangan terkait dengan pernyataannya tentang dugaan kongkalikong pembahasan anggaran di DPR.

Selengkapnya baca "Mengejar Janji Johny di laporan utama majalah Tempo.

Jobpie Sugiharto | Retno Sulistyowati | Agoeng Wijaya | Akbar Tri Kurniawan | Ayu Primasandi

Berita Terpopuler Lainnya:
Siapa Pemeras BUMN
Ke DPR, Dahlan: Saya Bawa Nyawa Saya
Dahlan: Upeti ke DPR, Dianggap Lebay Alhamdulillah
'Andi dan Anas Akan Mundur Sendiri' 

Terduga Teroris Itu Pegawai Negeri

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini

31 hari lalu

Petugas membersihkan genangan banjir di tol Sedyatmo Km 24, Jakarta  (19/1). Lalu lintas menuju Bandara Seokarno Hatta dan sebaliknya dialihkan menuju jalur atas. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini

Ruas tol Sedyatmo yang terhubung dengan pintu masuk Bandara Sekarno-Hatta mengalami banjir kemarin. Banjir ke bandara pernah berkali terjadi.


Fakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan

20 Oktober 2023

Ilustrasi pepaya. Foto: Unsplash.com/Happy Surani
Fakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan

Ternyata biji pepaya memiliki manfaat bagi tubuh. Meski bisa dikonsumsi, sebaiknya tetap diperhatikan dalam mengkonsumsinya.


Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Periode 2011-2014 Dahlan Iskan penuhi panggilan KPK sebagai saksi perkara dugaan korupsi LNG Pertamina tahun 2011-2014, Kamis (14/9/2023). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.


Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK

14 September 2023

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Periode 2011-2014 Dahlan Iskan penuhi panggilan KPK sebagai saksi perkara dugaan korupsi LNG Pertamina tahun 2011-2014, Kamis (14/9/2023). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK

Dahlan Iskan mendatangi gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi LNG Pertamina.


KPK Akan Periksa Dahlan Iskan Hari Ini

14 September 2023

3.1_berut_dahlaniskan
KPK Akan Periksa Dahlan Iskan Hari Ini

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan akan diperiksa oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi jual beli LNG oleh Pertamina pada hari ini.


Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan Akan Diperiksa KPK Hari Ini

14 September 2023

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan Akan Diperiksa KPK Hari Ini

Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan akan dijadwalkan pemeriksaan pada Hari ini terkait kasus dugaan korupsi LNG PT Pertamina 2011-2014


Kawasan Jajanan Kya-kya, Surabaya, Sudah Dikenal Sejak Masa SriwiJaya

30 September 2022

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Kawasan Jajanan Kya-kya, Surabaya, Sudah Dikenal Sejak Masa SriwiJaya

Kya-Kya didirikan pada 31 Mei 2003, di hari ulang tahun Surabaya. Masyarakat menyukainya, namun hanya bertahan lima tahun. Kini Kya-kya dibuka lagi.


Terpopuler Bisnis: Fahmi Idris Meninggal Dunia, Laba Bukit Asam 355 Persen

23 Mei 2022

Suasana di rumah duka kediamana Fahmi Idris, Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Minggu 22 Mei 2022. ANTARA/Laily Rahmawaty
Terpopuler Bisnis: Fahmi Idris Meninggal Dunia, Laba Bukit Asam 355 Persen

Berita terpopuler ekonomi kemarin, diimulai dari kabar duka dari mantan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris


Terkini Bisnis: Dahlan Iskan Cerita Kisruh Minyak Goreng, Fahmi Idris Meninggal

22 Mei 2022

Dahlan Iskan. TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH.
Terkini Bisnis: Dahlan Iskan Cerita Kisruh Minyak Goreng, Fahmi Idris Meninggal

Pada akhir pekan, berita tentang Dahlan Iskan yang mengomentari pencabutan larangan ekspor CPO dan minyak goreng masih menarik perhatian pembaca.


Terpopuler Bisnis: Dahlan Iskan Singgung Reputasi Jokowi, Elon Musk Terkaya

22 Mei 2022

Dahlan Iskan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Terpopuler Bisnis: Dahlan Iskan Singgung Reputasi Jokowi, Elon Musk Terkaya

Berita terpopuler bisnis pada Sabtu, 21 Mei 2022 dimulai dari cerita Dahlan Iskan soal kisruh minyak goreng, Lin Che Wei dan reputasi Jokowi.