TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II Richard Joost Lino mengatakan, sistem Pendulum Nusantara beroperasi pada 2014. "Pemerintah yang menyiapkan alur, dan Pelindo I menyiapkan terminalnya," katanya di Jakarta, Senin, 5 November 2012.
Ia menambahkan, Pelindo III akan melakukan tender untuk alur itu. Alur untuk di Sorong, Papua Barat, akan ditenderkan tahun ini. Menurut Lino, masih ada masalah mengenai lahan di kawasan itu.
“Untuk mengoperasikan Pendulum Nusantara, Pelindo membeli program-program "Information Communications Technology" (ICT). Sistem itu akan dipakai di semua pelabuhan yang dilewati alur Pendulum Nusantara,” ucapnya.
Dalam sistem itu, operator pelabuhan dan para pemangku kepentingan menyediakan rute pelayaran sepanjang jalur barat-timur Indonesia yang beroperasi seperti pendulum. Dikatakan seperti pendulum karena akan terus bergerak. Rute yang dimaksud akan melewati enam pelabuhan utama, yakni Belawan, Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Sorong.
Sistem ini diharapkan menurunkan ongkos pengiriman logistik di Indonesia. Selama ini, masih terjadi perbedaan harga antara Pelindo I hingga Pelindo IV. Jika sistem Nusantara sudah berjalan, Pelindo I hingga Pelindo IV akan bekerja sama menentukan satu tarif.
Anak perusahaan Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV, yaitu PT Terminal Petikemas Indonesia, akan mengoperasikan terminal-terminal yang digunakan dalam Pendulum Nusantara. Keseluruhan investasi untuk Terminal Petikemas Indonesia mencapai Rp 3 triliun. "Masing-masing Rp 1 triliun untuk Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Sorong," kata Lino.
Sedangkan Rp 1 triliun lagi, menurut dia, digunakan untuk mengembangkan pelabuhan-pelabuhan lainnya yang dilewati Pendulum Nusantara. Dari investasi Rp 3 triliun itu, sektor perbankan akan memberikan kontribusi Rp 2 triliun, sementara Rp 1 triliun lainnya berasal dari Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV.
MARIA YUNIAR
Berita terpopuler lainnya:
Pemerasan BUMN: Upeti Rp 18 Miliar Merpati ke DPR
Izin DPR untuk IPO BUMN Tumpang Tindih
Sri Prakash Lohia, Bermula dari Purwakarta
Mobil ''Hijau'' Bakal Gaet Pengendara Sepeda Motor
Sri Prakash Lohia, Jadi WNI Sejak 1985
Pemerintah Targetkan Lima Ruas Tol Selesai Tahun 2013
SBY Minta Astra Investasi Mobil Ramah Lingkungan
SBY Minta Inggris Tingkatkan Investasi