TEMPO.CO, Jakarta - Meski perampokan di Pegadaian makin marak, antisipasi keamanan di kantor-kantor Pegadaian masih amat minim. Alarm kejut yang disiapkan di meja pelayanan pegadaian, misalnya, belum terhubung dengan kantor polisi terdekat.
"Seharusnya juga ada aparat kepolisian yang diperbantukan menjaga di sini," kata Faisal Rachman, petugas keamanan di Pegadaian Pasar Cipete, Jakarta, Selasa, 6 November 2012.
Sejak sejumlah Pegadaian dirampok beberapa bulan terakhir, Faisal mengaku hanya ada peningkatan alat pengamanan berupa kamera pengawas CCTV. Selain itu, petugas menerapkan standar operasi pengamanan baru, yakni pemeriksaan kartu identitas buat pelanggan yang ingin masuk ke Pegadaian.
"Ini cara antisipasi kami," kata Amran Didik, pegawai Unit Pembantu Cabang Pegadaian Pasar Cipete. Sekarang, kata Amran, juga ada pintu pembatas ruangan antara tempat tunggu dan pelayanan yang selalu dikunci dan hanya dibuka setelah identitas diperiksa.
"Aset kami sebulan bisa mencapai Rp 1 miliar, makanya kami harus ekstra hati-hati," katanya.
SYAILENDRA
Berita Terpopuler:
Terduga Peminta Upeti Punya Gedung Mewah
Gara-gara Sandy, Orang Terkaya Rugi Rp 40 Triliun
Kekayaan Pemilik Bank Century Disita Polisi
Peminta Upeti BUMN Bisa Gugat Balik Dahlan
Dituding Dahlan Iskan, Apa Komentar Idris Laena?