TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah DI Yogyakarta mendapat alokasi tambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari Pertamina sebesar 32 ribu kiloliter untuk penggunaan hingga akhir tahun 2012. ''Kalau kuotanya tidak ditambah tidak akan mencukupi sampai akhir tahun,'' kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY Rani Sjamsinarsi di Kepatihan Yogyakarta, Selasa, 6 November 2012 sore.
Sejak kebijakan pembatasan kuota BBM dilakukan, DIY telah mendapatkan kuota sebesar 462 ribu kiloliter. Dengan adanya penambahan ini, kuota BBM bersubsidi di DIY hingga akhir Desember menjadi sebesar 494 ribu kiloliter.
Dari hasil evaluasi bulan September 2012, diketahui rata-rata pengeluaran BBM bersubsidi di DIY setiap bulan mencapai 41 ribu kiloliter. Tanpa upaya pengendalian dan pembatasan BBM bersubsidi, maka BBM bersubsidi untuk masyarakat umum diprediksi akan segera habis pada sepekan sebelum akhir tahun 2012.
“Pemerintah bersama Pertamina saat ini terus mencoba melakukan pengendalian BBM bersubsidi itu dengan pembatasan nozzle aktif (keran pengisi BBM) di Stasiun Pengisi Bahan Bakar Pertamina,” kata Rani. Hal ini dilakukan khusus untuk BBM premium bagi mobil. Dari sekitar 91 SPBU yang ada di Yogyakarta, sampai akhir Oktober 2012 ada 40 SPBU yang sudah memasang nozzel aktif.
PRIBADI WICAKSONO