Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Bawah Botol Pecah Jika Atasnya Ditekan?

Editor

Pruwanto

image-gnews
Splashlab.byu.edu
Splashlab.byu.edu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pertunjukan memperagakan seseorang tengah memukul bagian atas botol kaca berisi air. Tak lama kemudian, bagian bawah botol pecah sehingga airnya muncrat. Ini bukan sulap, apalagi sihir. Ahli fisika telah menemukan jawaban atas teka-teki itu.

Mereka merekam proses itu dengan video berkecepatan tinggi—baik saat sebelum, selama, maupun setelah botol pecah. Gambar video itu menunjukkan bahwa memukul bagian atas botol tidak akan langsung menghancurkan bagian bawahnya.

Pukulan kuat itu membuat botol mengalami percepatan ke bawah. Cairan yang memenuhi botol ternyata lebih responsif terhadap tekanan tadi. Karena terhentak, cairan yang mengendap di bagian bawah botol pertama-tama bergerak membentuk gelembung. Adapun sisa cairan lainnya baru bergerak sepersekian detik kemudian.

Ketika cairan berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain, mereka meninggalkan kekosongan. Daerah kosong itu bertekanan rendah. Perbedaan akselerasi di lain tempat itu membuat cairan yang berada di bawah botol memiliki tekanan paling rendah dibanding bagian lainnya.

Sementara percepatan yang dialami oleh botol cukup besar, tekanan yang berkurang akan menyebabkan air di bagian bawah botol berubah menjadi gelembung. Proses ini disebut kavitasi.

"Kita sering melihat gelembung kavitasi pada baling-baling di dalam air, yang biasanya disebabkan oleh kecepatan tinggi dari pisau shearing yang mengenai cairan," ujar peneliti Tadd Truscott, ahli dinamika cairan dari Brigham Young University di Provo, Utah, kemarin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah botol dipukul dengan cepat, tekanan pada bagian bawah botol segera kembali normal. Dengan demikian, gelembung akan lenyap. Ketiadaan gelembung tadi berlangsung 10 kali lebih cepat daripada saat awal terbentuknya. Reaksi inilah yang menyebabkan bagian bawah botol retak, sehingga air akan muncrat keluar setelah itu.

Para peneliti menyebutnya sebagai teori ledakan gelembung. Namun, efek ledakan tak bekerja pada air soda, yang sebelumnya sudah memiliki gelembung di dalamnya. Meskipun bagian atas botol dipukul keras, air berkarbonasi di dalamnya hanya membentuk gelembung.

"Temuan ini dapat membantu menjelaskan beberapa aspek kerusakan yang disebabkan industri perkapalan," ujar Truscott. Mereka juga dapat membantu desainer botol kaca membuat produk yang lebih baik.


LIVESCIENCE | ISMI WAHID

Berita Terpopuler
Manusia Mana yang Tak Kawin dengan Neanderthal?

Biaya Material iPad Mini Hanya Rp 1,8 Juta

Robot UGM Juara di Korea

Nasib Forstall di Apple, Sinofsky di Microsoft

NASA: Tanah Mars Mirip di Hawaii

Trik Memecah Botol Misterius Terungkap

Telkomsel Bikin Game James Bond di Seluler

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia