TEMPO.CO , Pittsburg: Mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, akan berkampanye mendukung Barack Obama dengan keliling Pennsylvania hingga sehari sebelum pemilihan. Kampanye ini dinilai penting, sebab Obama harus bersaing ketat dengan kandidat Partai Republik, Mitt Romney.
Tak hanya soal presiden, menurut chron.com, kampanye Clinton juga untuk mengamankan posisi Partai Demokrat di Gedung Putih dan Senat. Clinton dijadwalkan memulai turnya pada Senin, 5 November 2012 waktu setempat dari Pitssburg yang berujung di Scranton, kota asal Wakil Presiden Joe Biden.
Obama, Senator Demokrat Bob Casey, dan kandidat Jaksa Agung Kathleen Kane selama ini selalu memimpin dalam hasil jejak pendapat independen di Pennsylvania. Tetapi mereka tak bisa berleha-leha. Sebab Romney dan kelompoknya tak tinggal diam dengan kampanye penuh selama 11 jam non-stop jelang pemilihan pada Selasa, 6 November 2012.
Selama ini Pennsylvania dikenal sebagai kantong suara Demokrat sejak 1988. Clinton berujar bahwa kampanye kali ini merupakan bentuk ketaatan kepada sang Presiden. "Seperti yang kalian lihat, saya sudah memberikan suara untuk melayani Presiden Saya," ujar suami Hillary Rodham ini dalam sebuah acara di Bristow.
Obama, menurut ndtv.com, menyebut Clinton adalah sosok Presiden yang baik sekaligus teman yang baik. Obama disebut sebagai tokoh yang sedang mencoba mengimitasi Clinton. Clinton saat terpilih di awal 1990an, juga mengalami saat-saat buruk dalam perekonomian Amerika.Tapi rupanya, ketika terpilih pada putaran kedua, Clinton berhasil membawa kemakmuran ke negara adi kuasa tersebut.
Menurut sahabat dekat Clinton, Terry McAuliffe, hubungan Clinton-Obama bukan sekedar teman. "Ini bukan tentang sebuah hubungan," ujar mantan ketua Komite Nasional Demokrat. Tapi, McAuliffe berkata: "Situasinya lebih besar dari itu." Maksudnya lebih besar adalah, Clinton sangat peduli terhadap arah perkembangan bangsa amerika.
Tak sulit melihat bahwa bantuan Clinton kepada Obama merupakan bentuk investasi untuk karir politik Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton. Hillary disebut-sebut sebagai kandidat presiden pada 2016, sesuatu yang selalu dibantah Clinton, tapi justru banyak didesak anggota Partai Demokrat.
DIANING SARI
Berita Terkait:
Empat Faktor Ini Bisa Hambat Pemilu AS
Obama-Romney Ketat sampai Akhir
Alasan Wali Kota New York Dukung Obama
Romney Kaitkan Obama dengan Castro dan Chavez
Obama Lebih Peduli Dampak Badai Ketimbang Pemilu