Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Maros Ingin Kembalikan Kejayaan Wisata Bantimurung  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Tempat penangkaran kupu-kupu di Taman Nasional Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan. TEMPO/Zulkarnain
Tempat penangkaran kupu-kupu di Taman Nasional Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan. TEMPO/Zulkarnain
Iklan

TEMPO.CO, Maros - Mulai tahun depan, Pemerintah Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, akan lebih fokus pada pengembangan obyek wisata untuk meningkatkan pendapatan asli daerahnya daripada mengembangkan sektor pertambangan.

Bupati Maros H.M. Hatta Rahman mengatakan, awal tahun ini, pihaknya mulai menyusun pemetaan kawasan yang akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata sekaligus menghitung besaran anggaran yang dibutuhkan untuk pengembangan kawasan itu.

"Kami telah mengikuti pameran Nusa Dua Fiesta 2012 yang digelar di kompleks Nusa Dua, Bali, pekan lalu, untuk mempromosikan potensi daerah yang tidak kalah menariknya dibanding daerah lain untuk dikembangkan menjadi kawasan pariwisata," kata Hatta, Selasa, 6 November 2012.

Ia mengaku, di stan pameran, yang ditampilkan cukup dikemas dengan ciri khas daerah Maros sebagai kawasan habitat kupu-kupu. Mereka pun menyajikan hasil produk-produk kerajinan dan makanan kuliner Maros, serta menyebarkan brosur tentang kampanye kawasan pariwisata yang saat ini ada di Maros.

"Alhasil, dari penilaian dewan juri dan panitia penyelenggara, kami berhasil meraih penghargaan juara 1 terbaik di kegiatan itu," kata Hatta.

Hatta pun saat ini tengah mempelajari sejumlah kawasan wisata di Bali, seperti lokasi penangkaran kupu-kupu yang ada di Tabanan, Bali. "Di sana, kami lihat terdapat kawasan penangkaran kupu-kupu, luasnya hanya sekitar 1 hektare. Menariknya, kawasan itu sangat diminati wisatawan asing, bahkan separuh dari habitat kupu-kupu dan kumbang yang dikembangbiakkan di sana justru berasal dari Sulawesi Selatan. Nah, sisi manajemennya saja yang kita ingin tahu bagaimana caranya mengelola penangkaran itu," kata Hatta.

Jadi, Hatta berharap, di Taman Wisata Bantimurung yang saat ini telah ada, dapat dikelola secara profesional seperti yang berada di Bali. "Kita punya banyak potensi, pakan dan lahan yang cukup luas. Dan pada intinya kami ingin mengembalikan julukan kawasan wisata ini sebagai populasi Kingdom of Butterfly," kata Hatta.

Selain itu, kata dia, di sekitar lokasi taman wisata akan dijadikan sebagai wisata desa seperti yang ada di Ubud, Bali. Pemandangan di daerah ini, kata dia, sangat unik. "Hanya terlihat kawasan pertanian dengan sistem terasering, lalu kemudian sejumlah kafe dan toko suvenir hanya dibuat di tepi jurang, namun cukup diminati oleh wisatawan," kata Hatta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan, Maros sebenarnya memiliki potensi yang sama, bahkan kawasan kars di Maros lebih unik dan lebih menarik dijadikan kawasan wisata daripada dijadikan kawasan tambang.

Kawasan kars di Maros, kata Hatta, cenderung dikelola untuk dijadikan area pertambangan marmer dan tanah untuk pendapatan asli daerah, "Kami sudah tidak berpikir lagi pemanfaatan sumber daya alam kars sebagai area pertambangan karena cenderung aktivitas tambang lebih merusak lingkungan dan mudaratnya jauh lebih besar daripada pendapatannya," kata Hatta.

Kepala Dinas Periwisata dan Kebudayaan Maros, Rahmat Burhanuddin, mengaku, tahun ini, kawasan Wisata Alam Bantimurung mulai diperluas. Pihaknya akan membangun sejumlah fasilitas wisata, seperti hotel dan kawasan parkir, serta loket pintu masuk. "Jadi wisma Bantimurung kini telah dibongkar untuk dijadikan hotel dengan alokasi anggaran APBD Maros 2012 senilai Rp 10 Miliar," kata Rahmat.

Tahun depan, kata dia, kawasan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) juga akan dipindahkan ke kawasan Home Base Lama, Dusun Bantimurung, Desa Jenetaesa. "Lokasi itu akan dijadikan sebagai kawasan water boom," kata Rahmat. Di lahan bekas SKB ini, nantinya juga akan dibangun 200 kamar penginapan dan aula pertemuan.

Bahkan, kata Rahmat, SMK pariwisata yang berada di dalam kawasan wisata Bantimurung juga akan dipindah, dan eks lahan SMK akan dijadikan sebagai kantor pariwisata. "Namun, masih pikir-pikir soal pemindahannya karena bangunannya sudah telanjur ada," kata Rahmat. Pihaknya menargetkan, tahun ini, pendapatan dari wisata Bantimurung akan meraup Rp 9 miliar, atau naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 5 miliar.

SULFAEDAR P.

Berita lain:
Tabuh Genting di Ceramic Music Festival 2012

Kereta Uap Kuno Jaladara Berhenti Beroperasi

Festival Batik dan Festival Bunga Mau Digabung

Jawa Tengah Kekurangan 800 Pramuwisata

Bandung Kebanjiran Turis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

22 jam lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

1 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

2 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar. Foto: Canva
8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar.


4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

4 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.


Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

4 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

Warga Kepulauan Canary lakukan mogok makan akibat membludaknya turis. Begini profil Kepulauan Canary di wilayah Spanyol.


Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

4 hari lalu

Suasan kota Gran Canaria di Kepulauan Canary. Foto: @m_etn
Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

Warga Kepulauan Canary, Spanyol melakukan mogok makan justru saat terjadi lonjakan wisatawan. Apa alasannya?


Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

6 hari lalu

Lebaran Topat di Lombok Barat 2023 (dok. Dinas Pariwisata Lombok Barat)
Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

Lebaran Topat tahun ini akan digelar pada hari Rabu, 17 April 2024


Menjelang Akhir Masa Jabatan, Sandiaga Uno Akan Berbicara di Sidang Umum PBB

9 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam wawancara dengan wartawan di halaman kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Senin, 8 April 2024. Sumber: Istimewa
Menjelang Akhir Masa Jabatan, Sandiaga Uno Akan Berbicara di Sidang Umum PBB

Pada lebaran kedua, Sandiaga Uno akan bertolak ke New York City untuk berbicara di sidang umum PBB membahas transformasi pariwista Indonesia.


KKP Atur Kuota Wisata di Kawasan Konservasi Nasional

13 hari lalu

KKP Atur Kuota Wisata di Kawasan Konservasi Nasional

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengatur sistem kuota untuk aktivitas pariwisata alam perairan di dalam Kawasan Konservasi Nasional.


105 Obyek di Banyuwangi Dapat Prioritas Pengamanan saat Lebaran, Terbanyak di Tempat Wisata

15 hari lalu

Pagelaran seni sendratari
105 Obyek di Banyuwangi Dapat Prioritas Pengamanan saat Lebaran, Terbanyak di Tempat Wisata

Sebanyak 105 obyek di Kabupaten Banyuwangi bakal mendapatkan prioritas pengamanan selama musim mudik lebaran.