TEMPO.CO, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menolak rencana pemekaran Provinsi Jawa Timur--seperti diwacanakan Bupati Jember M.Z.A. Djalal. "Kami belum berpikir ke arah sana," katanya kepada wartawan di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, 7 November 2012.
Menurut Anas, meskipun Jawa Timur memiliki jumlah penduduk yang besar, pelayanan publik masih bisa dilakukan secara efektif. Apalagi, ikatan historis kabupaten dan kota lebih kuat, sehingga keinginan melakukan pemekaran harus dipertimbangkan secara matang.
Anas menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi saat ini lebih memilih berfokus memaksimalkan potensi daerah daripada harus memekarkan provinsi. "Saya masih berfokus mengelola potensi Banyuwangi," ujarnya.
Kendati demikian, Anas menilai ide Bupati Jember cukup bagus dan perlu disosialisasi terus-menerus. "Usul Bupati Jember bagus, boleh-boleh saja," ucapnya.
Pada 31 Oktober lalu, Bupati Jember, M.Z.A. Djalal mengusulkan agar wilayah Jawa Timur dipecah menjadi dua provinsi, yakni Jawa Timur bagian barat dan Jawa Timur bagian timur.
Usulan tersebut dilontarkan untuk menanggapi pendapat Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jember terkait dengan pembentukan Kawasan Ekonomi Baru di wilayah timur yang meliputi Jember-Situbondo-Lumajang-Bondowoso-Banyuwangi, yang disingkat "Bertulodowangi".
Senada, Ketua DPRD Banyuwangi, Hermanto, juga menolak ide pemekaran provinsi. "Lebih baik memikirkan bagaimana masyarakat cepat makmur," tuturnya.
IKA NINGTYAS