Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NASA Belum Temukan Gas Metana di Mars

image-gnews
Foto permukaan tanah di Planet Mars, setelah kendaraan penjelajah NASA, Curiosity, mengeruk sampel tanah, Kamis (1/11).  REUTERS/NASA/Handout
Foto permukaan tanah di Planet Mars, setelah kendaraan penjelajah NASA, Curiosity, mengeruk sampel tanah, Kamis (1/11). REUTERS/NASA/Handout
Iklan

TEMPO.CO , Pasadena--Robot Curiosity milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sejauh ini belum mendeteksi keberadaan gas metana di atmosfer Mars. Berita ini dinilai mengecewakan bagi mereka yang berharap untuk menemukan kehidupan di Planet Merah.

Metana menggambarkan keberadaan makhluk hidup. Di Bumi, seluruh organisme hidup menghasilkan lebih dari 90 persen gas metana yang ditemukan di atmosfer. Para ilmuwan sangat tertarik mengetahui apakah robot beroda enam dan berbobot satu ton itu berhasil menangkap metana di atmosfer Mars.

"Tapi Curiosity datang dengan tangan hampa," ujar Chris Webster, ilmuwan dari Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California, Selasa, 6 November 2012. Pengukuran pertama yang dilakukan Curiosity menggunakan peranti Analisis Sampel Mars (SAM) menunjukkan tidak ada gas metana di Mars.

Ia mengatakan Curiosity akan terus berkeliling untuk menemukan keberadaan metana di Mars hingga beberapa bulan mendatang. "Planet ini selalu memberi kejutan bagi kami," kata Webster, kepala perakitan instrumen Spektrometer Laser pada peranti SAM.

Keberadaan metana di Mars memang cukup misterius. Para ilmuwan sebelumnya pernah mendeteksi metana di atmosfer Mars menggunakan berbagai instrumen yang dipasang langsung di lokasi maupun pengukuran dari antariksa. Namun, kadar metana yang diukur masih sangat rendah, yakni 10-50 bagian per miliar (ppb).

Para ilmuwan mengatakan, absennya metana dari pengukuran Curiosity tidak berarti pengamatan sebelumnya salah. Konsentrasi gas tak berbau itu mungkin berbeda menurut wilayah dan waktu tertentu di Mars.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saat ini kami tidak mendeteksi metana di Mars," kata Sushil Atreya dari University of Michigan, peneliti program SAM Curiosity. "Tapi itu bisa berubah dari waktu ke waktu, tergantung pada bagaimana metana diproduksi dan hancur di Mars."

Gas metana dapat berasal dari sumber selain makhluk hidup (non-biologis), seperti serangan komet, degradasi debu antarplanet oleh sinar ultraviolet dan interaksi air dan batuan. Keberadaan gas metana dapat dihancurkan oleh reaksi fotokimia di atmosfer atau diserap oleh permukaan Mars.

Para ilmuwan percaya bahwa metana di Mars "tenggelam" mengikuti siklus tertentu. Gas yang gampang terbakar ini hilang dari atmosfer Mars setiap beberapa ratus tahun. Itu berarti keberadaan metana di Planet Merah, jika memang kelak ditemukan, kemungkinan dihasilkan baru-baru ini. "Kita nantikan saja. Kisah metana baru saja dimulai," ujar Atreya.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI


Baca juga:
Manusia Mana yang Tak Kawin dengan Neanderthal?

Trik Memecah Botol Misterius Terungkap

NASA: Tanah Mars Mirip di Hawaii

Robot UGM Juara di Korea

Nasib Forstall di Apple, Sinofsky di Microsoft

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia