TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak menghapus stigma negatif yang ditujukan kepada dwitunggal mantan presiden dan wakil presiden Soekarno dan Hatta. Apalagi setelah keduanya mendapatkan gelar pahlawan nasional.
"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, sebagai bentuk kecintaan, penghormatan, dan penghargaan kepada kedua Bapak dan Guru Bangsa ini," kata SBY dalam sambutannya saat menyerahkan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Rabu, 7 November 2012. "Mari kita tinggalkan segala stigma dan pandangan yang tidak positif, yang tidak perlu, dan tidak semestinya."
Apalagi, menurut SBY, Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan ketetapannya telah menghapuskan stigma yang tidak baik, yang mungkin ada pada Bung Karno. "Saya punya keyakinan bahwa setiap pemimpin hakikatnya ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negaranya. "Setiap pemimpin memiliki niat baik dan pikiran jernih untuk membuat bangsanya bersatu, rukun, dan maju," kata dia.
Mendekati Hari Pahlawan, setiap tahun, ada pemberian gelar pahlawan nasional kepada orang-orang yang dianggap berjasa kepada negara dan bangsa. Namun, untuk tahun ini, gelar pahlawan nasional hanya diberikan kepada kedua proklamator itu.
Turut hadir dalam pemberian gelar pahlawan nasional adalah kelima anak Soekarno dari Fatmawati: Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh; anak Soekarno dari Hartini, Bayu; anak Soekarno dari Ratna Sari Dewi, Karina Kartika Sari Dewi; dan kedua anak Hatta: Meutia dan Halida.
ARYANI KRISTANTI
Berita terkait
Soekarno Jadi Pahlawan Nasional, Guruh Emoh Datang
Guruh Kritik Gelar Pahlawan Nasional Bung Karno
Gelar Pahlawan Nasional Soekarno-Hatta Langgar Konstitusi
Banyak Keinginan Bung Karno Tidak Dipenuhi
Soeharto dan Gus Dur Luput Jadi Pahlawan