Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lubang Hitam Ditemukan di Pedang Orion

image-gnews
Black hole. Foto: sciencedaily.com
Black hole. Foto: sciencedaily.com
Iklan

TEMPO.CO, Queensland--Tim astrofisika internasional menemukan lubang hitam di balik Pedang Orion. Benda yang tak memancarkan cahaya ini menyebabkan bintang-bintang di sekitarnya mengayun cepat.

Penemuan lubang hitam terjadi ketika peneliti meneropong bintang-bintang di dalam Gugus Nebula Orion yang berada 1.300 tahun cahaya dari bumi. Mereka melihat sebagian bintang-bintang tersebut diketahui berlari sangat cepat. Peneliti menduga, terdapat benda tak kasat mata yang menarik bintang-bintang.

"Tarikan bersumber dari gravitasi dari lubang hitam," ujar anggota tim dari School of Mathematics and Physics, University of Queensland, Holger Baumgardt.

Untuk membuktikan dugaan ini, peneliti membangun sebuah program komputer yang meniru kondisi Gugus Nebula Orion. Program ini harus bisa mensimulasikan terlemparnya gas pembentuk bintang akibat ditendang oleh pancaran energi bintang raksasa sebagaimana terjadi pada gugus.

Hasil simulasi menunjukkan jarak bintang-bintang ikut merenggang ketika gas terlempar keluar. Proses perenggangan inilah yang menyebabkan bintang-bintang di dalam gugus bergerak lincah. Sebagian bintang-bintang yang bergerak cepat malah ikut terlempar menjauhi gugus sementara sebagian lainnya terjatuh ke tengah gugus lalu melebur dengan bintang lain.

Bintang-bintang yang melebur ini membentuk bintang baru yang massanya kian membesar. Bintang baru ini kemudian menjadi tidak stabil dan tak kuat menopang beratnya sendiri sehingga runtuh menjadi lubang hitam. "Massa lubang hitam di gugus ini sekitar 200 kali lebih besar dari matahari," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota tim dari Charles University di Praha, Ladislav Subr mengatakan, terpenuhinya seluruh kondisi yang mungkin terjadi di gugus menguatkan dugaan mereka sebelumnya. Lubang hitam menjadi benda yang mengikat bintang-bintang di tengah gugus.

Gugus Nebula Orion merupakan kumpulan bintang dan gas yang berada di rasi Orion alias Pemburu yang terbentuk 2 juta tahun lalu. Di langit, rasi ini berbentuk pemburu yang sedang memegang pedang di tangan kanan dan tameng di tangan kiri. Sebuah pedang terselip di pinggangnya. Gugus Nebula Orion terletak di balik pedang Pemburu.

PHYSORG | ANTON WILLIAM

Baca juga:
Krypton Planet Kelahiran Superman Telah Ditemukan?

Angry Bird Bikin Otak Makin Cerdas?

NASA Belum Temukan Gas Metana di Mars

Situs Pengganti Megaupload Dijegal Gabon

Kakaktua Cerdas Gunakan Kayu Ambil Makanan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia