TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat, Idris Laena, membantah dengan tegas tudingan Menteri BUMN Dahlan Iskan ihwal pemerasan yang dia lakukan kepada dua perusahan BUMN yaitu PT PAL dan PT Garam.
Dia bahkan menegaskan berita mengenai dirinya sudah menyebabkan nama baik keluarganya tercemar. "Secara psikologis merusak perkembangan jiwa anak-anak saya," kata Idris saat konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 8 November 2012.
Politikus Partai Golkar ini mengapresiasi langkah Dahlan membersihkan BUMN. Namun, dia kecewa Dahlan menuduh dirinya berdasarkan informasi sepihak dari Direksi BUMN. Idris yakin Dahlan tidak bermaksud menzaliminya. "Tuduhan itu tidak benar sama sekali," kata dia.
Menyikapi laporan Dahlan, Idris berjanji akan segera menyampaikan keterangan secara lengkap kepada Badan Kehormatan. Menurut Idris, dia sebetulnya ingin segera menyampaikan keterangan kepada BK. Tetapi, "Ada mekanisme di DPR," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat mengungkapkan ada dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terindikasi terlibat dalam upaya kongkalikong dan pemerasan terhadap sejumlah perusahaan badan usaha milik negara.
Kedua nama tersebut muncul setelah diungkapkan Dahlan ketika diperiksa oleh Badan Kehormatan. Keduanya adalah anggota Komisi BUMN, Idris Laena dari Fraksi Golkar, dan anggota Komisi Keuangan DPR, Sumaryoto dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Idris Laena terindikasi terkait dengan upaya pemerasan terhadap PT Garam Persero, perusahaan yang bergerak di perdagangan garam. Idris disebut-sebut meminta komisi 5 persen dari total penyertaan modal negara di perusahaan tersebut.
BUMN lain yang diduga ingin diajak kongkalikong oleh Idris adalah PT PAL. Anggota Dewan lain yang disebut Dahlan dalam pemeriksaan itu adalah anggota Fraksi PDI Perjuangan dari Komisi Keuangan, Sumaryoto. Dia dikatakan berkongkalikong dengan Merpati Airlines.
WAYAN AGUS PURNOMO
Terpopuler:
Dahlan Akui Ada Oknum Kabinet Ingin Mendepaknya
Perbedaan Suara Obama-Romney Setipis Silet
Dahlan Bilang Tidak Apa-apa Dituntut Sumaryoto
Kicau Kemenangan Obama Terpopuler Sepanjang Masa
Di Istana, Mega-SBY Belum Juga Bertegur Sapa