TEMPO.CO, Semarang - Anggota Komisi XI DPR, Sumaryoto, mengatakan sudah mencari tahu latar belakang Dahlan Iskan melaporkannya ke Badan Kehormatan. Sumaryoto menyatakan mendapat informasi bahwa yang melapor ke Dahlan adalah Direktur Merpati Rudi Setyopurnomo. "Pembisik Dahlan adalah Rudy, karena sumber laporan Dahlan adalah dari Rudy," ujarnya.
Atas dasar itu, Sumaryoto segera melaporkan Rudy karena pencemaran nama baik. Sumaryoto menegaskan yang dilaporkan bukanlah Dahlan Iskan, tapi Rudy. "Dahlan tidak, karena pembisiknya Dahlan ini adalah Rudy. Kami ada bukti dan saksi," kata dia.
Sumaryoto memperkirakan, Dahlan hanya jadi korban. Tapi, Sumaryoto juga memahami bahwa Dahlan sedang butuh panggung untuk popularitas.
"Ini panggungnya Dahlan. Dijadikan pencitraan baru. Tapi, ya tunggu bergulirnya waktu," kata Dahlan.
Sumaryoto menyatakan bukti laporan Dahlan kurang valid karena hanya menggunakan bukti sekunder, bukan bukti primer. Ia mencontohkan jika Dahlan punya bukti primer, harus ada bukti dokumen ataupun foto-foto. Ditambah lagi, kata Sumaryoto, pernyataan Dahlan juga sering berubah-ubah. "Katanya 18 anggota DPR (yang jadi pemeras BUMN) tapi berubah jadi 10 dan sekarang jadi delapan orang," kata Sumaryoto.
Sumaryoto menyatakan dirinya baru masuk di Komisi IX DPR pada 2012. Sampai sekarang, kata dia, PMN untuk Merpati sebesar Rp 200 miliar juga belum cair. Sebab, kata dia, dalam APBN 2012 itu tak tercantum secara terperinci dana PMN untuk BUMN. Kata Sumaryoto, Menteri Keuangan RI Agus Martowardoyo hanya minta PMN Rp 2 triliun secara gelondongan.
"Menteri Keuangan minta tak perlu diperinci. Menteri Keuangan-lah yang akan mengalokasikan," kata Sumaryoto. Selain itu, kucuran Rp 200 miliar untuk Merpati itu juga belum ada peraturannya, sehingga tak bisa dicairkan. Sebelumnya, kata Sumaryoto, pada 2011, PT Merpati juga mendapat kucuran Rp 561 miliar.
Di Komisi, Sumaryoto mengaku memang selalu bersikap kritis terhadap BUMN. Bentuk kekritisannya itu adalah selalu menanyakan tentang PMN yang sudah digunakan Merpati dan Rp 200 miliar yang akan dicairkan. Tapi, Sumaryoto menegaskan dirinya tidak pernah meminta uang atau memeras.
Sumaryoto menyatakan siap diperiksa BK. Bahkan, dia berjanji akan aktif memberikan data kepada Badan Kehormatan untuk mengklarifikasi laporan Dahlan Iskan. Sebab, kata Sumaryoto, tuduhan Dahlan Iskan itu berdampak luar biasa bagi nama baiknya, keluarganya, serta partainya. Sumaryoto menegaskan selalu mendesak agar PT Merpati terus berbenah dan bisa menjadi BUMN maju.
ROFIUDDIN
Baca juga:
Lika-liku Upeti DPR
Marzuki Alie: Dahlan Pemberani, Jangan Takut
Dahlan Akui Ada Oknum Kabinet Ingin Mendepaknya
Dahlan Ternyata Cuma Serahkan 5 Nama Pemalak BUMN
Kata BK DPR Soal Surat Dahlan