Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Pahlawan, Murid SMP Jadi Soekarno  

image-gnews
Thomas Critchley selaku perwakilan Australia di Komisi Jasa Baik PBB bertemu Presiden Soekarno di Yogyakarta, 7 Desember 1948.(Photo: National Library of Australia)
Thomas Critchley selaku perwakilan Australia di Komisi Jasa Baik PBB bertemu Presiden Soekarno di Yogyakarta, 7 Desember 1948.(Photo: National Library of Australia)
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya-Soekarno muda berdiri di antara empat tokoh yang duduk di kursi kayu, mengelilingi meja marmer bulat, salah satunya adalah HOS Cokroaminoto, si empunya rumah di Jalan Peneleh Gang 7, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya. Tiga tokoh lainnya adalah KH Ahmad Dahlan, KH Mas Mansur, dan Roeslan Abdulgani.

Sesekali, Soekarno muda duduk dan HOS Cokroaminoto berdiri. Kelima tokoh itu terlihat serius memperbincangkan strategi perjuangan menghadapi Belanda. Pemandangan ini bukan gambaran sesungguhnya dari aktivitas para tokoh pergerakan pemuda dulu.

Lima tokoh itu hanya diperankan oleh lima siswa SMP Muhammadiyah I Kapasan, Surabaya. Mereka tengah melakukan aksi teatrikal memerankan sejumlah tokoh pergerakan di era pergerakan pemuda pada tahun 1920-an sebagai bagian peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada Sabtu besok, 10 November 2012.

Puluhan siswa ini merayakannya dengan napak tilas ke sejumlah tempat di kawasan Peneleh, yang menyimpan jejak sejarah tokoh muda pergerakan sebelum kemerdekaan.

Napak tilas ini diawali dari rumah HOS Cokroaminoto di Peneleh Gang VII/29-31, kemudian dilanjutkan ke sebuah rumah di Pandean IV/40, yang dipercaya merupakan tempat lahir Bung Karno. Tidak sekedar napak tilas, mereka tampak berusaha untuk menghayati peringatan Hari Pahlawan ini.

Mereka tidak mengenakan seragam sekolah, melainkan pakaian yang mencerminkan keadaan masa-masa sebelum kemerdekaan berdasarkan referensi yang mereka miliki. Aksi teatrikal penuh penghayatan kemudian mereka lakukan di ruang depan rumah HOS Cokroaminoto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para siswa ini juga mengunjungi Langgar Plampitan, yang berlokasi di depan rumah Roeslan Abdulgani. Teatrikal juga dilakukan sejumlah siswa ini di toko buku Peneleh, sebuah toko buku yang sudah berdiri sejak awal kemerdekaan.

Konon, dulunya, toko buku ini merupakan percetakan sekaligus tempat untuk memajang buku tentang kemuhammadiyahan dan pergerakan Islam. Di dalam toko buku ini, kelima tokoh pergerakan banyak belajar pengetahuan dunia. "Ini hendak menyatakan kalau di masa perjuangan dulu, buku sebagai sumber ilmu pengetahuan yang memiliki peran penting selain kekuatan senjata," kata Kepala SMP Muhammadiyah I Kapasan, Supriyanto.

Dari membaca buku, kata dia, para pahlawan mampu menyusun strategi perjuangan yang tepat dan akurat dalam mengusir penjajah dan memerdekakan bangsa Indonesia. Eko Hadiratno, juru kunci rumah HOS Cokroaminoto, mengatakan tempat ini sering sekali didatangi para pelajar dari SD hingga SMA yang ingin tahu tentang para tokoh yang memiliki jejak sejarah di Peneleh. "Diskusi kebangsaan juga sering rutin diselenggarakan di sini," kata Eko. Menurut Eko, rumah HOS Cokroaminoto di Peneleh ini masih asli. "Beruntung belum pernah direnovasi," kata Eko.

DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

6 hari lalu

Komponis Ismail Marzuki. Wikipedia
Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?


Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

20 hari lalu

Usmar Ismail. Dok.Kemendikbud
Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.


Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru


Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

John Lie.
Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?


Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Lafran Pane. wikipedia.com
Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.


Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Film Lafran. Facebook
Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?


Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2023

Suasana Jalan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 1 Maret 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

Prof Mochtar Kusumaatmadja beberapa tahun terakhir diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya sangat besar sebagai konseptor Deklarasi Djuanda.


47 Pahlawan Nasional Ditetapkan Jokowi Sejak 2014, Termasuk Kakek Anies Baswedan hingga Ratu Kalinyamat

13 November 2023

Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pemberian gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 8 November 2018. Salah satu di antaranya adalah kakek dari Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan. TEMPO/Subekti.
47 Pahlawan Nasional Ditetapkan Jokowi Sejak 2014, Termasuk Kakek Anies Baswedan hingga Ratu Kalinyamat

Siapa saja pahlawan nasional yang ditetapkan pemerintah Jokowi sejak 2014? Berikut daftar 47 tokoh pahlawan nasional, termasuk kakek Anies Baswedan.


Pahlawan Nasional Ida Dewa Agung Jambe, Teladan Raja Klungkung Kobarkan Perang Puputan 1908

12 November 2023

Ida Dewa Agung Jambe merupakan Raja Klungkung kedua. Ia gugur saat melawan Belanda dalam perang puputan pada 28 April 1908. Peristiwa itu dikenang sebagai Hari Puputan Klungkung dan Hari Ulang Tahun Kota Semarapura, ibu kota Kabupaten Klungkung.  Foto: Istimewa
Pahlawan Nasional Ida Dewa Agung Jambe, Teladan Raja Klungkung Kobarkan Perang Puputan 1908

Raja Klungkung Ida Dewa Agung Jambe dari Bali dianugerahi gelar pahlawan nasional. Tak mau tunduk Belanda, ia kobarkan perang Puputan Klungkung 1908.


Profil 6 Pahlawan Nasional dari Ida Dewa Agung Jambe hingga Ratu Kalinyamat

12 November 2023

Ida Dewa Agung Jambe merupakan Raja Klungkung kedua. Ia gugur saat melawan Belanda dalam perang puputan pada 28 April 1908. Peristiwa itu dikenang sebagai Hari Puputan Klungkung dan Hari Ulang Tahun Kota Semarapura, ibu kota Kabupaten Klungkung.  Foto: Istimewa
Profil 6 Pahlawan Nasional dari Ida Dewa Agung Jambe hingga Ratu Kalinyamat

Jokowi anugerahkan gelar pahlawan nasional untuk 6 tokoh antara lain Ida Dewa Agung Jambe (Bali) hingga Ratu Kalinyamat (Jawa Tengah). Ini profilnya.