TEMPO.CO, Kupang - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-Perjuangan Megawati Soekarno Putri belum menandatangani usulan calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diusulkan ke DPP.
"Kalau Sekjen sudah tanda tangan, tapi ibu Mega belum," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP NTT Nelson Matara, yang dihubungi Tempo, Jumat, 9 November 2012.
PDIP NTT mengusulkan calon inkumben, yang juga Ketua DPD PDIP NTT, Frans Lebu Raya, sebagai calon Gubernur NTT dan Beny Litelnoni, Wakil Bupati Timor Tengah Selatan, sebagai calon wakil gubernur.
Menurut Nelson, belum ditandatanganinya usul tentang calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT dari PDIP bukan karena Mega tidak menyetujui kedua pasangan itu. "Siapa yang bilang Mega tidak setuju dengan pasangan calon itu," katanya.
Sebab, kata Nelson, berdasarkan hasil survei yang dilakukan berbagai lembaga, popularitas Frans Lebu Raya dan Beny Litelnoni menempati urutan pertama dibanding bakal calon lainnya. "Hasil survey, Frans dan Beny sudah menang, karena berada di urutan pertama," katanya.
Selain bakal calon ini, ada beberapa calon lain yang akan bertarung, yakni Ketua DPRD NTT I.A Medah dari Golkar, Wakil Gubernur NTT Esthon Foenay, Beny Harman dan Welem Nope dari Demokrat, Kris Rotok dan Paul Lianto dari kalangan independen.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler:
Atut-Jokowi Bertemu, Wali Kota Tangerang: ''EGP''
Badan Kehormatan Minta Dahlan Cek Daya Ingatnya
Sebentar Lagi, Indonesia Kebanjiran Tank Leopard
Ahok Tertusuk Saat Naik Reog Ponorogo
Mabes Polri Tak Tahu Pengawal Ketua KPK Mundur