TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah Surakarta menolak rencana perusahaan taksi baru untuk masuk dan menjadi operator taksi di Surakarta. Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta, Sri Indarjo, mengatakan pernah mendengar kabar bahwa ada salah satu perusahaan taksi kelas nasional yang berencana masuk ke Solo dalam waktu dekat.
Lima tahun lalu perusahaan taksi Blue Bird ingin masuk ke Solo. "Tapi kami tolak," katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat, 9 November 2012. Akhir-akhir ini, muncul isu bahwa Blue Bird kembali ingin mencoba menjadi operator taksi di Solo.
Dia mengatakan hingga kini belum menerima permohonan dari Blue Bird. Jika memang sudah ada permohonan, dia memastikan tidak akan memberikan rekomendasi agar Blue Bird beroperasi di Solo. "Solo sudah tertutup untuk perusahaan taksi baru. Kebijakan ini sudah dijalankan sejak 2004," ujarnya.
Menurut dia, dengan enam perusahaan taksi yang sudah ada, seluruh masyarakat sudahbisa terlayani. Lagi pula, jika Blue Bird benar-benar masuk ke Solo, dia meyakini ini akan mematikan perusahaan taksi lainnya.
Bahkan, karena menilai jumlah armada sudah cukup, Pemerintah Surakarta pun kerap menolak permintaan operator taksi untuk menambah armada. "Kami arahkan mereka agar memprioritaskan peremajaan armada, sebab taksi mengedepankan pelayanan," katanya. Dia menilai armada yang baru akan meningkatkan daya saing perusahaan taksi yang bersangkutan.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Surakarta, Joko Suprapto, menyatakan sikap serupa. Dia menolak keras kehadiran perusahaan taksi baru di Surakarta, apalagi perusahaan taksi sekelas Blue Bird.
"Saya menolak mereka masuk Solo. Blue Bird tidak akan pernah kami izinkan beroperasi di Solo," ujarnya. Menurutnya, perusahaan taksi di Solo bakal kalah bersaing dengan Blue Bird.
Saat ini ada enam perusahaan taksi di Solo, yaitu Gelora Taksi yang memiliki 181 armada, Kosti 175 armada, Ratu Taksi 121 armada, Solo Taksi 70 armada, Bengawan Taksi 49 armada, dan Sakura 15 armada.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Pilihan:
Fimelafest 2012, Festival Cantik untuk Perempuan
Buruh Jangan Anarkistis, Pengusaha Tahu Diri
Saingi Rieke-Teten, Golkar Siap Gandeng PPP
Masyarakat Tak Puas Pelayanan Publik di Solo
Dede Yusuf Gaet Lex Laksamana untuk Jawa Barat