TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Achsanul Qosasi, membantah memeras direksi PT Merpati Nusantara Airlines dalam pencairan dana penyertaan modal negara tahun lalu. Ia juga tidak terima dituding dan dilaporkan sebagai pemeras begitu saja oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan.
"Istilah pemerasan itu menggegerkan ulu hati anggota DPR," kata dia, ketika dihubungi Tempo, Jumat, 9 November 2012. Dia bahkan menantang Dahlan untuk melaporkan dirinya serta anggota DPR lain yang disebut sebagai pemeras langsung ke Komisi Pemberantasan Korupsi, tidak sekadar ke Badan Kehormatan DPR. "Biar segalanya jadi jelas, apa ada pemerasan itu."
Baginya, masuknya nama dia menjadi salah satu anggota yang diduga terlibat dalam pemerasan BUMN adalah musibah politik. Achsanul mengkritik cara yang digunakan oleh Dahlan dan para direksi BUMN untuk menghajar citra para anggota DPR. Hal ini bisa merusak martabat lembaga negara yang menurutnya masih memiliki harga diri.
"Saya tidak mampu melawan Dahlan Iskan, saya kalah posisi. Apa yang dilakukannya selalu dianggap benar oleh rakyat," kata dia. Apalagi, selama ini rakyat juga kurang berpihak kepada DPR yang selalu dinilai salah. Melawan Dahlan, diibaratkan oleh Achsanul, laksana kalah sebelum pertandingan dimulai, karena rakyat sudah mengadili tanpa menunggu hasilnya.
GUSTIDHA BUDIARTIE