Uang Muka untuk Beli Mobil Esemka 30 Persen  
Reporter: Tempo.co
Editor: Juli Hantoro
Jumat, 9 November 2012 16:06 WIB
Walikota Solo, Joko Widodo, menjamasi mobil Esemka Rajawali di aula Solo Techno Park, Kamis (23/2). TEMPO/Andry Prasetyo
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Solo - Mobil Esemka sudah siap diproduksi massal, yaitu untuk jenis sport utility vehicle (SUV) dan pikap. Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Techno Park, Gampang Sarwono, mengatakan Esemka SUV Rajawali dan pikap Bima sudah lolos uji kelayakan jalan dari Kementerian Perhubungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sekarang tinggal mengurus administrasi di kepolisian," katanya kepada wartawan, Jumat, 9 November 2012. Dia mengatakan, sudah ada sekitar 10 ribu pemesan Esemka Rajawali. Namun, belum bisa dipastikan apakah 10 ribu pemesan tersebut benar-benar akan membeli Esemka.

Untuk itu, pada pameran mobil Esemka, 10-12 November 2012, di Solo Techno Park, ia akan membuka pemesanan resmi mobil Esemka Rajawali dan Bima. "Kami akan verifikasi ulang. Siapa yang benar-benar akan memesan," ujarnya.

Sebagai bentuk keseriusan, pemesan diminta mengisi formulir dan membayar tanda jadi. Penanggung jawab produksi PT Solo Manufaktur Kreasi, Joko Sutrisno, mengatakan tanda jadi pemesanan sebesar Rp 2 juta.

"Setelah proses administrasi selesai, calon pembeli Esemka harus membayar uang muka 30 persen dari harga mobil," katanya. Gampang mengatakan, untuk Esemka Rajawali, kisaran harganya Rp 130 juta-Rp 140 juta dan Esemka Bima Rp 65 juta-Rp 75 juta.

Setelah membayar uang muka, Joko melanjutkan, mobil baru diproduksi sesuai dengan pesanan konsumen. Setelah mobil jadi, konsumen kemudian membayar kekurangannya.

Rencananya, produksi akan dilakukan di Solo Techno Park dan rekanan PT SMK di Cikarang, Bekasi. Gampang mengatakan, untuk tahap awal, kapasitas produksi 10-20 unit per bulan dan akan terus ditingkatkan hingga minimal 200 unit per bulan.

Ketua Masyarakat Otomotif Surakarta, Ibnu Sahoer, meragukan Esemka bisa sukses di pasaran, sebab Esemka tidak punya segmentasi pasar yang jelas. "Semua varian diproduksi. Mulai SUV, mini truck, pikap, kabin ganda," katanya.

Menurut dia, produsen Esemka sebaiknya menentukan pasar yang ingin digaet. Kemudian, mereka fokus mengembangkan pasar tersebut. "Pilih antara mobil penumpang atau komersial. Jangan semuanya untuk awal-awal seperti ini," kata dia.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita Terkait:Kirab Mobil Esemka, Jokowi Duduk di Atap Mobil Listrik ITB, Bisa Sedan dan Angkut Barang Lolos Uji Emisi, Besok Mobil Esemka Dikirab Mobil Listrik ITB Dirancang Feminim Lolos Uji Emisi, Mobil Esemka Siap Produksi

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi