Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Elang Jawa Akan Dilepasliarkan di Gunung Slamet

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). TEMPO/Aris Andrianto
Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). TEMPO/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO , Purwokerto: Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Suaka Elang, Biodiversity Commuinity Banyumas, dan masyarakat Desa Melung Banyumasakan akan melepasliarkan seekor elang Jawa (Nisaetus bartelsi) di lereng Gunung Slamet pekan depan. Elang tersebut merupakan hasil sitaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat yang selama empat tahun sebelumnya sudah menjalani rehabilitasi.

"Ini merupakan pelepasliaran yang ke delapan sejak 2007 dan pertama kali di Jawa Tengah," kata Pengelola Suaka Elang, Yandri Kurniawan, Kamis, 8 November 2012.

Saat ini, kandang habituasi -semacam kandang untuk penyesuaian sebelum dilepasliarkan- sudah di bangun di dekat bukit Cendana lereng Gunung Slamet. Rencananya, elang tersebut akan dilepas pada Rabu, 14 November 2012.

Yandri mengatakan, sebelum menjalani rehabilitasi di Suaka Elang, elang Jawa ini sempat ditempatkan di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Gadog, Bogor, Jabar, sekitar dua tahun. Saat ini, usia elang diperkirakan mencapai 4 hingga 5 tahun.

Ia menyebutkan, tidak ada batasan waktu kapan elang dapat dilepaskan. Suaka Elang memiliki ukuran sampai sejauh mana elang tersebut sudah dalam kondisi siap dilepasliarkan kembali. "Artinya, kalaupun elang merupakan serahan masyarakat atau sitaan dan sebagainya, setelah dinilai elang itu bisa di-release, akan secepatnya dilepas. Tapi kalau masih perlu direhabilitasi atau belum siap diliarkan kembali, kita akan memroses itu agar elang kembali liar," katanya.

Menurut dia, elang akan semakin lama menjalani rehabilitasi jika sudah dipelihara sejak kecil. Mengembalikan naluri liar elang, menurut Yandri, membutuhkan waktu yang sangat lama. "Dibandingkan menangkapnya, melepas kembali justru lebih sulit," katanya.

Ia menyebutkan, saat ini elang Jawa merupakan satwa yang masuk kategori terancam punah. Di Gunung Salak saja, kata dia, saat ini tercatat hanya ada 40 pasang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, jenis kelamin elang Jawa yang akan dilepasliarkan belum bisa dipastikan. "Kami juga masih menunggu informasi dari pihak-pihak yang memiliki teknologi, karena secara langsung elang memang tidak bisa disamakan dengan satwa lain seperti burung atau ayam yang terlihat jenis-jenis perbedaannya," kata dia.

Menurut dia, hal ini disebabkan elang secara fisik relatif sama sehingga baru bisa ditentukan menjadi satu pasangan jika telah berada dalam satu sarang. Ia mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengamati beberapa sarang di kawasan Gunung Salak yang telah ada pasangan elang dan anaknya.

"Namun, secara langsung, kami belum bisa menentukan yang mana jantan dan betinanya meskipun telah ada anak-anaknya. Hanya saja, asumsi kami bahwa yang betina ukurannya relatif lebih besar. Kami berharap suatu saat ada teknologi yang bisa menentukan kelamin elang," katanya.

ARIS ANDRIANTO


Berita Lainnya:
Gurita Tropis Terdampar di Pantai California

Pertama di Dunia, Tarsius Lahir di Penangkaran

Singa ala Bob Marley dari Etiopia

Usman Hamid Jadi Pejuang Hak Asasi Lumba-Lumba

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.


Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park. Wikipedia/Flickr/ahmed_xp/14314458105
Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.


BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang terjaring operasi tangkap tangan tiba di KPK, Jakarta, Rabu tengah malam, 19 Januari 2022. Selain bupati, KPK juga membawa tujuh orang terduga pelaku di antaranya pejabat Aparatur Sipil Negara dan pihak swasta. TEMPO/Imam Sukamto
BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan


KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

Petugas Resor KSDA Agam sedang mengevakuasi baniang coklat, Selasa, 31 Agustus 2021. Kredit: Antarasumbar/Dok KSDA Agam
KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.


Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Seekor singa peliharaan terlihat setelah ditangkap oleh otoritas Kamboja dari rumah seorang pria Cina di Kamboja, setelah muncul di video TikTok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang dirilis pada 28 Juni 2021. [Wildlife Alliance via REUTERS]
Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.


Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) tertangkap kamera di ketinggian 1.092 meter dari permukaan laut di Dusun Cincing, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada 4 Agustus 2013. TEMPO/Abdi Purmono
Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.