TEMPO.CO, Bandung - Rieke Dyiahpitaloka-Teten Masduki mengenakan baju kotak-kotak sebagai ikon dalam pemilihan umum kepala daerah Jawa Barat. Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat dari PDI Perjuangan ini beralasan itu sebagai simbol antipolitik transaksional dalam pemilihan. Dari mana ide mengenakan baju kotak itu?
“Sempat berdiskusi dengan Jokowi. (Jokowi bilang) sudah teruskan saja kotak-kotak, ini bukan persoalan DKI, baju kotak-kotak ini sebagai simbol perjuangan untuk melawan politik transaksional dalam pemilihan umum kepala daerah,” kata Rieke mengenai asal-usul pemakaian ikon kotak-kotak di sela pendaftaran pasangan ini di kantor KPU Jawa Barat, di Bandung, Sabtu, 10 November 2012.
Rieke menuturkan, awalnya selepas pengumuman pencalonan itu, keduanya bingung hendak memilih setelan pakaian kala mendaftar. Awalnya, terpikir memakai setelan putih-putih. Namun, dia khawatir banyak yang bakal memakainya. Lewat diskusi dengan Jokowi Jumat kemarin, diputuskan kemeja kotak-kotak menjadi ikon kampanye mereka di Jawa Barat.
Menurut Rieke, pemakaian baju kotak-kotak sudah mendapat persetujuan wakil Jokowi, yakni Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. “Kata Jokowi, maneh jiga urang teu boga modal,” kata dia. “Kata Jokowi, Ahok bilang enggak apa-apa. Kita sama-sama berjuang. Kalau tidak percaya silakan tanya sama Jokowi-Ahok.”
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler
Kewalahan, Jokowi Benturkan Kepalanya ke Pintu
Tas Agnes Monica Tak Dirusak di Bandara Soekarno-Hatta
Basuki: Kartu Sehat Bisa Dinikmati Seluruh Warga
Polisi Tangkap Komplotan Perampok Bermodus Taksi
Pailit, 13 Pabrik di Kota Tangerang Tutup
Diego Michiels Diperiksa, Ini Kata Manajer Timnas