TEMPO.CO, Jakarta -Bakal pasangan calon gubenur-wakil gubernur Jawa Barat Yusuf Macan Efendi alias Dede Yusuf-Lex Laksamana Zaenal mengibaratkan kerja sama keduanya seperti naik angkot. "Konsepnya naik angkot, itu ada sopir dengan kenek. Sopir mengemudikan, kenek yang mengatakan kapan berhenti, kapan tarik penumpang, kapan mempercepat gas, dan kapan belok," kata Dede Yusuf di sela pendaftarannyaa itu, Sabtu 10 November 2012.
Mengukuhkan konsepnya itu, keduanya sengaja membawa angkot Cikudapateuh-Ciroyom yang disupiri oleh Dede Yusuf. Istirnya Sendy Yusuf duduk di kursi penumpang di sebelahnya. Calon wakilnya, Lex menjadi kenek. "Kita saling membagi peran. Beliau adalah navigator," kata dia menunjuk wakilnya. "Kalau ban serep itu di belakang."
Kedua pasangan itu memakai pakaian kerja, kemeja putih lengan panjang yang dilipat sebahu, sebagai ikon pasangan itu. Kedunya memakai kacu, mirip dasi yang digunakan Pramuka, hanya berwarna biru yang bersalutkan selang-seling warna merah putih di ujungnya.
Dede mengatakan, sengaja memilih pakaian kerja itu, sebagai simbol keduanya siap kerja keras untuk Jawa Barat. Dasi kacu biru yang dipakainya menjadi simbol ajakan untuk kerja bersama dengan relawan-realawan membangun Jawa Barat.
Kedua pasangan itu maju dalam pemilihan gubernur diusung oleh Partai Demokrat, PAN, PKB, Partai Gerindra. Masing-masing pimpinan partai level provinsi hadir menemani keduanya. Total kedua partai itu membawa 43 kursi.
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler
Laporkan Pemeras BUMN ke KPK, Dahlan Pikir-pikir
Baju Kotak Rieke-Teten Hibah dari Jokowi
Rhoma Pernah Dicalonkan Jadi Presiden dan Wapres
Dahlan Diminta Buka-bukaan Soal Bisnisnya
Kata Rieke, Jokowi Usulkan Pakai Baju Kotak
Rieke-Teten Pakai Baju Kotak-kotak ala Jokowi