Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Kiamat di Pameran Goremageddon

Editor

Pruwanto

image-gnews
Pameran Art Work di Galeri Padi, Bandung, Jawa Barat. (TEMPO/Prima Mulia)
Pameran Art Work di Galeri Padi, Bandung, Jawa Barat. (TEMPO/Prima Mulia)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung -Apa yang terjadi setelah kiamat? Saat itu manusia mungkin akan bertemu dan melihat langsung makhluk-makhluk sangar, sadis, brutal, dan mengerikan. Wujudnya berupa sosok tengkorak hidup, monster, aneka binatang, atau campuran ketiganya. Manusia menjadi buruan dan korban dengan tumpahan darah dimana-mana.

Imajinasi tentang kiamat pun menjadi dasar tema pameran Goremageddon di Fourspeed Parlor, Jalan Anggrek 42, Bandung, 9-11 November 2012. Pameran yang digelar kelompok Illuminator (ilustrator dan terminator) itu menampilkan 50 gambar artwork. Mereka mengundang para artworker Indonesia dan luar negeri menampilkan karya-karyanya sesuai tema.  

Pameran menampilkan 50 gambar artwork. Para artwork yang memamerkan karyanya kebanyakan berasal dari Bandung, Yogyakarta, Cilacap, Banjarnegara, Semarang, Palembang, dan Bali. “Sebagian karya buatan 2012, lainnya gambar lama dan dipakai band juga desain kaus,” kata Ketua Pameran, Didin Krisnaedy Purwanda Supartawidjaya alias Dinan, Jumat, 9 November 2012.

Gambar artwork biasa dipakai pada sampul album, kaus, poster konser band cadas. Penggunanya semisal Iron Maiden, Metallica, dan sejumlah band-band metal Jakarta atau Bandung. Gambarnya terkesan seram, hingga menjijikkan buat sebagian orang. Tak terkecuali pada pameran ini.

Gustaman Hendi alias Gustav Insuffer menampilkan karya untuk band metal Bleeding Corpse. Hasil karyanya jadi gambar kaus yang menampilkan 5 awak band tengah berpesta di sekitar meja makan. Hidangan utamanya sesosok bangkai manusia di atas nampan yang dagingnya tengah disantap.

Ridwan Bulldog menggambarkan seorang lelaki yang siap menebaskan pedang panjangnya ke leher seorang perempuan dengan tangan terikat dan kaki tertekuk. Jagal berdasi itu diapit sesosok hakim berkepala babi dan aparat keamanan berhulu anjing. “Wanita digambarkan sebagai korban ketidakadilan dan penjajahan,” kata Dinan. Gambar hitam putih mencekam dipakai band hardcore Grievance asal Jakarta.

Gambar-gambar seperti itu, ujar Dinan, hanyalah rekaan atau imajinasi penggambar. Dibandingkan dengan dunia nyata, tak seseram dan sesadis peristiwa tawuran pelajar dengan senjata tajam hingga menewaskan korban. “Atau kasus pengemudi mabuk di Jakarta yang menewaskan 7 orang pejalan kaki,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pembuat artwork dari berbagai kota itu selama ini bekerja utama atau sampingan untuk sampul, kaus, dan poster band-band metal asing maupun lokal, juga desainer kaus. Sebagian karya dalam pameran ini, kata Dinan, hasil ekspresi pribadi di luar pesanan gambar.

Walau karakter artwork masih kuat dari sosok barat, -- seperti monster, zombie, dan mahluk bertanduk, beberapa ikon lokal pun mulai masuk. Misalnya senjata kujang, jembatan Pasteur-Surapati di Bandung, dan golok. Menurut Dinan, harga pakai per gambar artwork beragam. Untuk dipakai sebagai gambar 200 kaus, misalnya, berkisar Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta. Hak cipta karya tetap melekat di tangan penggambar.

ANWAR SISWADI

Berita Terpopuler
Tidur Tanpa Bra Bikin Buah Dada Turun?

Alat Tes Kehamilan Dapat Mendeteksi Kanker Testis

13 Selebritas Pengidap Diabetes

Teknologi Bayi Tabung Kian Menjanjikan  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

27 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

33 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.