TEMPO.CO, Washington - Perselingkuhan yang mendorong pengunduran diri Direktur CIA, David Petraeus, mengejutkan publik Amerika Serikat. Petraeus selama ini dikenal sebagai jenderal bersih yang sukses memimpin misi AS di Irak dan Afganistan.
Menurut penelusuran sejumlah media, hubungan perselingkuhannya bermula saat Paula Broadwell, seorang wartawan, mewawancarainya untuk penulisan buku biografinya. Dia bahkan menyusul Petraeus hingga ke Afganistan, saat sang jenderal bertugas di sana.
Menurut situs Newsmax, Broadwell menjadi subyek penyelidikan FBI sejak 2011. Menurut situs itu, penyelidikan dimulai ketika intelijen Amerika secara tak sengaja menerima e-mail Petraeus untuk kekasihnya. Petraeus saat itu adalah komandan Pasukan AS di Afganistan sejak 4 Juli 2010 sampai 18 Juli 2011.
Penyelidikan dimulai musim semi lalu, namun FBI kemudian menelusuri e-mail sebelumnya ketika ia ditempatkan di Afganistan. Belakangan diketahui, wanita yang berselingkuh dengan Petraeus adalah seorang jurnalis yang menulis tentang dirinya.
Menurut laporan Ronald Kessler di Newsmax, FBI mencegat e-mail Petraeus dengan Broadwell yang di dalamnya tertulis referensi seksual eksplisit, seperti "seks di bawah meja."
Dalam e-mail itu juga diketahui, pasangan ini putus-sambung beberapa kali setelah Petraeus menjadi direktur CIA, tetapi sang jenderal terus mengirimkan ribuan e-mail kepadanya selama beberapa bulan terakhir.
Fox News juga memiliki beberapa informasi tentang penyelidikan itu. Mereka melaporkan bahwa FBI awalnya menyelidiki kasus yang tidak berhubungan dengan perselingkuhan itu. Namun, selama penyelidikan, nama jurnalis dan penulis biografi Petraeus itu muncul.
Mereka kemudian menelusurinya. Sumber FBI yang mengetahui soal investigasi menyatakan keprihatinannya bahwa mungkin Petraeus hanyalah korban. "Namun, belum ada bukti yang ditemukan untuk mendukung kekhawatiran tersebut," katanya.
FOX NEWS | NEWSMAX | TRIP B