TEMPO.CO, Jakarta - Viky Sianipar, 37 tahun, menyimpan rahasia. Musikus yang kerap membuat lagu yang kental dengan unsur tradisional ini ternyata pernah tidak menyukai musik daerah. “Namanya anak muda yang besar di Jakarta, saya sudah antipati duluan sama musik daerah,” katanya ketika ditemui di acara “Kongres Kebudayaan Pemuda” pada Rabu, 7 November 2012.
Telinga Viky lebih akrab dengan musik pop. Makanya, ketika diminta untuk ikut membuat lagu daerah asalnya, Batak, Viky sempat menolak. “Musik batak itu, kan, suaranya melengking sampai kayak nangis-nangis,” ujarnya.
Tawar-menawar pun dilakukan. Viky, yang diminta khusus oleh ayahnya untuk ikut dalam acara tentang Danau Toba, menyetujui permintaan tersebut. Syaratnya, musik Batak yang akan ia buat dimodifikasi dengan musik modern. “Dari situ saya sadar kalau musik tradisional itu enak juga dan akhirnya malas lagi bikin musik biasa,” katanya. Viky jadi ketagihan. (Baca: koran.tempo.co)
RIRIN AGUSTIA
Berita Lain:
Sepultura Siap Guncang Jakarta Malam Ini
Titi DJ Blak-blakkan Soal Perceraian
Nadya Hutagalung Tidak Kenal Pahlawan Indonesia
Love In Paris:Gaya Kelas Atas,Masalah Kelas Bawah