TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Diego Michiels, Mari Kusbiyanto, mengklaim kliennya memiliki peran dan posisi vital di tim nasional sepak bola Indonesia. "Sulit mencari pemain pengganti sekelas Diego," kata Kusbiyanto, siang ini.
Mewakili kliennya, Kusbiyanto mengatakan, Diego sangat berharap bisa bermain di kejuaraan Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) di Malaysia, akhir bulan ini.
Diego, 22 tahun, tergolong satu dari sedikit pemain yang bisa bermain di lebih dari satu posisi. Di tim nasional U-23 yang berlaga di SEA Games tahun lalu, dia banyak bermain sebagai bek sayap. Namun, tubuhnya yang menjulang 1,8 meter juga memberinya nilai lebih untuk beroperasi di sektor pertahanan tengah. "Diego termasuk skuad utama," kata Kusbiyanto.
Klaim itu diperkuat permintaan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia yang mengajukan permohonan penangguhan penahanan atas pemain kelahiran Deventer, Belanda, tersebut.
Menurut Kusbiyanto, kliennya menyesal atas pengeroyokan yang terjadi di Domain Club, Senayan City, Jakarta Pusat, pada Kamis, 8 November 2012, tersebut. Dia mengatakan, Diego hanya berada pada waktu dan tempat yang salah. "Teman-temannya yang punya andil besar dalam insiden itu," ucapnya. Kusbiyanto yakin penyidik bisa mengabulkan penangguhan penahanan tersebut.
Kepolisian Sektor Tanah Abang menetapkan Diego dan rekan-rekannya sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan terhadap Meff Paripurna, 21 tahun, mahasiswa asal Bogor. Mereka adalah Trikun, 24 tahun, Barney Patalala (27), Martinus Lambertusuas (32), dan Matheos Pieter Lilipory alias Anjas Lilipory (29). Penyidik menjerat mereka dengan Pasal 170 ayat 2 juncto Pasal 351 ayat 2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.
ADITYA BUDIMAN