TEMPO.CO, Kupang - Suasana di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, 12 November 2012, kembali memanas setelah warga Desa Lewonara berencana mematok tapal batas tanah ulayat yang disengketakan dengan warga Desa Lewobunga.
"Belum terjadi bentrokan antar-warga dua desa itu. Memang ada rencana dari warga Desa Lewonara untuk memasang patok batas wilayah," kata Bupati Flores Timur, Yoseph Lagadoni Herin, ketika dihubungi wartawan, Senin, 12 November 2012.
Menurut Yoseph, pemasangan patok tapal batas itu akan dilakukan hari ini, namun berhasil dihalau sehingga bentrokan antarwarga Desa Lewonara dan Desa Lewobunga bisa dihindarkan. "Saya sekarang berkantor di Waewerang (Ibu Kota Kecamatan Adonara)," ujarnya.
Yoseph mengatakan dia sedang mengumpulkan para kepala desa untuk menggelar pertemuan guna membahas masalah tanah ulayat itu. "Jangan lagi ada darah yang tumpah di masyarakat," ucapnya.
Situasi di dua desa itu masih kondusif. Namun, aparat keamanan disiagakan untuk mengantisipasi pecahnya bentrokan.
“Pematokan tapal batas akan melewati wilayah Desa Lewobunga sehingga aparat disiagakan untuk mengantisipasi pecahnya bentrokan," tutur Kepala Kepolisian Resor Flores Timur, Ajun Komisaris Besar Wahyu Prihatmaka.
Warga Desa Lewonara dan Desa Lewobunga bentrok sejak awal Oktober 2012. Bentrokan dipicu sengketa tanah ulayat yang berada di antara kedua desa. Akibat bentrokan itu, lima orang terluka dan satu orang tewas.
YOHANES SEO
Berita lain:
Soedirman dan Keris Penolak Mortir
Soedirman, Kisah Asmara di Wiworo Tomo
Cerita Kesaktian Soedirman
Begini Kronologi Pemerkosaan TKI di Malaysia
Soedirman, Sang Jenderal Klenik
