TEMPO.CO, Malang-Ratusan penumpang jurusan Kediri dan Jombang telantar di Terminal Landungsari, Malang, Senin, 12 November. Penyebabnya, puluhan bus PO Puspa Indah yang melayani penumpang berhenti beroperasi karena dihadang pengemudi angkutan kota Landungsari-Batu.
Pemblokiran ini diduga sebagai aksi balas dendam setelah salah seorang awak angkutan kota Landungsari-Batu ditahan polisi karena menganiaya kondektur PO Puspa Indah. "Kasusnya sudah ditangani polisi," kata kondektur bus Puspa Indah, Supriyadi. Peristiwa pemukulan itu, kata dia, terjadi sebulan lalu.
Akibat aksi ini, seluruh pengemudi bus memilih tak keluar garasi. Kedua belah pihak terus bernegosiasi mencari jalan keluar. Sejumlah aparat kepolisian berjaga-jaga mengawal proses tersebut karena para sopir angkutan kota memaksa kawan mereka yang melanggar hukum dibebaskan dari tahanan.
Peristiwa pemukulan, kata Supriyadi, bermula saat bus Puspa Indah berhenti di jalan di sekitar Dau untuk memindah transmisi. Saat itu, kondektur juga menaikkan penumpang. Padahal, sebelumnya disepakati antara pengemudi angkutan kota dan bus Puspa Indah, dilarang menaikkan penumpang di antara Dau-Batu. Gara-gara “pelanggaran” itu sopir angkutan kota memukul kondektur bus. Perkara itu pun berkepanjangan hingga sekarang.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Muhammad Syamsul Arifin, mengatakan aksi pemblokiran mengganggu aktivitas terminal. Untuk mengatasi penumpukan penumpang, pengelola terminal mengalihkan mereka ke Terminal Arjosari. Dinas Perhubungan menyediakan sejumlah bus dan truk TNI untuk mengangkut penumpang yang telantar. Bahkan petugas Kepolisian dan TNI mengawal bus khusus yang disediakan menampung para penumpang. "Kami siapkan bus mengangkut mereka," kata Syamsul.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler:
Soedirman dan Keris Penolak Mortir
Soedirman, Kisah Asmara di Wiworo Tomo
Cerita Kesaktian Soedirman
Soedirman, Bapak Tentara dari Banyumas
Soedirman, Sang Jenderal Klenik