TEMPO.CO, Makassar - Perburuan terduga teroris di Dusun Pamanjengan, Desa Pamanjengan, Kecamatan Moncongloe, Maros, terus berlanjut, Senin, 12 November. Sekitar 50 petugas gabungan dari Densus 88, Polda Sulawesi Selatan, Polres Maros, dan Polrestabes Makassar, melakukan penyisiran di area persawahan dengan dibantu dua anjing pelacak.
Hasil penyisiran sementara, ditemukan sebuah helm berwarna hitam dan pakaian yang diduga digunakan saat menyusup di acara jalan santai Partai Golkar di Makassar, Minggu. Pakaian yang ditemukan terdiri atas baju bola berwarna merah dan celana training.
Aparat kini melanjutkan penyisiran ke seluruh penjuru di areal persawahan. Warga setempat, Munir, mengatakan, dua terduga teroris diperkirakan lari ke arah persawahan, yang berada di perbatasan Dusun Pamanjengan dan Dusun Biringjene. "Senjatanya sempat jatuh di belokan perumahan (Bukit Hijau Permai) lalu lari ke persawahan. Mungkin ke Dusun Biringjene," kata dia.
Sebelumnya, dalam pengejaran terduga teroris, Minggu malam, petugas juga menemukan sepeda motor berwarna hitam. Kendaraan itu ditinggalkan pelaku saat dikejar tim gabungan. "Anggota gabungan dari Polda, Polres dan Densus masih melakukan pencarian dan kami masih tunggu hasilnya," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Ajun Komisaris Besar Endi Sutendi.
Pengejaran terduga teroris di Desa Moncongloe merupakan pengembangan atas kasus teror bom di Makassar, Minggu pagi saat acara gerak jalan santai yang dilaksanakan Partai Golkar. Kala itu, pelaku melempar benda sejenis bom rakitan ke arah Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. Beruntung, bom berdaya ledak tinggi yang rangkaiannya diduga mirip dengan bom Poso tidak meledak karena sumbunya padam.
Awaluddin, yang melakukan pelemparan, tertangkap warga. Sedangkan dua rekannya lolos. Di tas yang dibawa pelaku ditemukan pistol berisi lima peluru.
TRI YARI KURNIAWAN