Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Prioritaskan Mitigasi Bencana Dalam RPJM  

image-gnews
ANTARA/Yudhi Mahatma
ANTARA/Yudhi Mahatma
Iklan

TEMPO.COJakarta- Menteri Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana menyatakan, belajar dari pengalaman selama ini, pemerintah kini memprioritaskan mitigasi bencana dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah hingga 2015. Sebab, Indonesia adalah negara rawan bencana alam.

Berdasarkan indeks rawan bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ucap Armida, hampir 48 persen dari total 494 kabupaten yang ada di Indonesia tergolong rawan bencana. Beberapa di antaranya bahkan tergolong dalam kategori bencana alam skala besar.

Untuk itu, menurut Armida, rencana jangka panjang pemerintah pun disesuaikan dengan komitmen pemerintah terhadap Kyoto Framework for Actions untuk penanggulangan bencana. Realisasi dari rencana ini adalah dibentuknya rencana aksi nasional pengurangan risiko bencana. Rencana aksi ini sebenarnya sudah berjalan sejak 2010 hingga 2012 ini. Kemudian dilanjutkan untuk 2013-2015 yang saat ini sedang disusun oleh pemerintah bersama BPNB.

Untuk pencairan dana bencana, ia menjelaskan, terdiri atas dua jenis, yakni dana untuk masa darurat dan untuk rekonstruksi serta rehabilitasi. Dana tanggap darurat dapat dicairkan secara cepat oleh pemerintah karena, dalam APBN, setiap tahun dialokasikan dana cadangan dengan besaran tertentu yang salah satu tujuannya digunakan untuk antisipasi bencana.

“Untuk dana rehabilitasi dan rekonstruksi perlu diselaraskan dulu programnya antara pemerintah daerah dan pusat bersama dengan PNBP untuk kemudian diajukan proposalnya dan dicairkan.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski program Multi Donor Fund dan Java Reconstruction Fund berakhir pada tahun ini. Ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir atas kesinambungan program rekonstruksi dan rehabilitasi di daerah bencana-bencana tersebut. Sebab, masih ada program dari donor lain untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah bencana. "Yaitu IMDF for Disaster Recovery dan Indonesia Climate Change Trust Fund," katanya.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita lain:
LKPP : Peserta Sedikit, Ada Indikasi Rekayasa

2013, Seluruh Daerah Terapkan Pengadaan Elektronik  

Bursa Desak Humpuss Rampungkan Pelunasan Utang

Angkasa Pura Tersandung Masalah IMB di Balikpapan

Sistem Elektronik Persempit Peluang Korupsi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.