TEMPO.CO, Jember--Acara 'Gelar Tradisi Komunitas Budaya Tingkat Provinsi Jawa Timur 2012' dilakukan di Alun-alun Jember, Ahad, 11 November 2012. Direktur jenderal Pembinaan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Dan Tradisi, Kementerian Pariwisata dan Budaya Gendro Nurhadi mengatakan, acara itu dilakukan untuk melestarikan tradisi budaya masyarakat Jawa Timur agar tidak 'punah' karena semakin ditinggalkan.
"Kemajuan jaman, membuat kita, terutama generasi muda lupa akan tradisi nenek moyangnya,"ujar dia usai membuka acara.
Gendro menyayangkan, dari 38 kabupaten/kota se Jawa Timur, hanya 12 kota/kabupaten yang mengikuti acara yang akan digelar selama empat hari kedepan itu. Namun menurut dia, ketidakhadiran komunitas tradisi budaya dari 26 kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur, tidak berarti tradisi mereka sudah lenyap. "Mungkin sedang sibuk dengan agenda masing-masing,"katanya.
Acara tersebut menampilkan beragam tradisi budaya seperti upacara adat, permainan tradisional serta hasil karya seni masyarakat. Sejumlah tradisi yang sempat tampil seperti komunitas tari Grandrung dari Banyuwangi, dan permainan tradisional anak-anak dari Kabupaten Jember. Ada juga beragam hasil kerajinan rakyat dari Kabupaten Gresik, Sumenep, Sampang dan
Ketua panitia lokal acara itu, Arief Tjahyono mengatakan, selain acara itu akan juga dilakukan 'Sarasehan Budaya'. "Kita ingin para pegiat komunitas yang mewakili wilayah budaya 'mataraman, 'arek', 'madura' dan 'pendalungan' bisa melontarkan aspirasinya agar pemerintah bisa lebih serius membantu,"katanya.
MAHBUB DJUNAIDY