TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Sektor Kota Rappocini menyita sedikitnya tiga ribu liter minuman keras. Minuman beralkohol yang dikenal dengan ballo tersebut didapatkan petugas di Operasi Cipta Kondisi di Jalan Sultan Alauddin, tepatnya pada perbatasan Kota Makassar-Kabupaten Gowa, tadi malam.
Ballo merupakan tuak tradisional masyarakat Bugis-Makassar. Minuman ini dibuat dari fermentasi cairan dari pohon tala atau lontara (Arecaceae borassus) dan berbentuk seperti air beras. Harga seliternya sekitar Rp 5000. Meski merupakan minuman pelengkap pesta adat, terutama di Tana Toraja, polisi menganggap ballo ikut mendorong munculnya sejumlah kejahatan.
Kepala Kepolisian Sektor Rappocini Komisaris Ahmad Mariadi mengatakan anak buahnya menangkap Arman, 28 tahun, pembawa minuman beralkohol tinggi tersebut. "Pelaku dan barang buktinya kami tahan untuk pemeriksaan," kata dia.
Tiga ribu liter ballo itu dibungkus dalam 20 karung. Arman membawanya dengan Suzuki Futura DD 1006 AR yang ikut ditahan. Di hadapan penyidik, Arman hanya bertugas mengantar pesanan milik Mantasia, warga asal Kabupaten Jeneponto ke rumah dua pemesan, Sa di Jalan Panampu dan Tu di Jalan AP Pettarani. "Kami akan telusuri keterangan itu," kata Ahmad.
TRI YARI KURNIAWAN