TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta mengakui hingga saat ini a belum mengambil keputusan untuk kelanjutan proyek enam ruas tol dalam kota tersebut. Alasannya, dia masih mengkaji proyek senilai Rp 41,17 triliun tersebut. "Saya ini masih dua-tiga minggu. Nanti kalau saya tolak, ternyata jalan tol itu penting banget, kan, saya belum mengerti, begitu," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa, 13 November 2012.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto meminta kepada Jokowi agar tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan proyek pembangunan enam ruas tol dalam kota Jakarta. “Jangan buru-buru, lalu dibenturkan dengan ruas jalan tol," kata Djoko Murjanto kepada Tempo, Selasa.
Alasannya, banyak pertimbangan dari berbagai pihak yang mesti diperhitungkan Jokowi. Di antaranya, kata Djoko, Jokowi harus memperhatikan aspek tata ruang untuk mengurai kemacetan, sehingga terjadi efisiensi proses produksi dan distribusi. Juga aspek pembenahan transportasi umum yang belum berjalan dengan baik.
Setelah keduanya dilakukan, menurut Djoko, barulah mempertimbangkan penambahan kapasitas jalan. Salah satu caranya dengan membangun jalan tol. Jokowi, kata dia, mesti mempertimbangkan jalan di Jakarta yang telah mendekati titik jenuh atau berada di indeks 0,8.
Jika sudah mendekati indeks 1, bisa jadi kendaraan tidak bergerak lagi atau macet parah. Idealnya, jalan memiliki indeks 0,5. Artinya, separuh jalan itu masih tidak terpakai. Jika sudah ke angka 0,8, mesti ada jalan tambahan. "Sekarang sudah mendekati titik jenuh. Ini sudah warning," kata Djoko.
Menurut Jokowi, menambah jalan tol di dalam kota berarti memberikan fasilitas kepada kendaraan pribadi. Bisa jadi, kendaraan pribadi akan semakin banyak di Jakarta. Bukannya mengurai kemacetan, jalan tol bisa jadi malah menambah kemacetan.
Lagi pula, kata Jokowi, jika pada tahun depan banyak proyek besar dijalankan secara bersamaan, bukannya mengatasi kemacetan, malah menambah kemacetan. "Mau buat MRT, lalu monorel, dan jalan tol secara berbarengan. Langsung macet total, lo, Jakarta. Sana-sini digali. Yang prioritas dulu," tuturnya.
SUTJI DECILYA
Berita Terpopuler:
Di Mana Holly Petraeus Saat David Akui Selingkuh?
Begini Cara Bos CIA Sembunyikan E-mail ke Pacarnya
Jokowi Minta Rumah Susun Segera Dihuni
Inul Daratista: Saya Bisa Jadi Cawapres Om Haji
Kata Ibas Soal DPR Pemeras BUMN