TEMPO.CO, Aleppo -- Namanya Qadoor Ahmad Yawroom. Jambangnya menutupi dagu. Matanya terlihat dingin. Beberapa kali saya bertemu dengan komandan Khatiba—grup Tentara Pembebas Suriah—Badai Utara ini. Ia hanya tersenyum saat bersalaman pertama kali dan membolehkan saya menginap di markasnya di Distrik Bustan al-Basha, Suriah.
Radio panggil selalu terselip di pinggang Abu Ahmad. Begitu anak buahnya memanggil, ia akan mengangkatnya. Ia selalu memantau pertempuran anak buahnya. Kadang bekas mekanik mobil ini ikut berpatroli. Bahkan hingga malam hari. “Saya hanya tidur empat jam sehari,” katanya kepada Tempo, Selasa dua pekan lalu.
Abu Ahmad biasanya mengendarai Toyota Hilux yang bagian belakangnya dilengkapi DHSK anti-aircraft. Ahmad mengaku mobil itu disitanya dari pasukan pemerintah yang kalah perang. Jika di wilayahnya melintas pesawat pemerintah, Ahmad akan mengejar, lalu menembakinya.
Seorang petugas media Pasukan Tentara Pembebas Suriah menunjukkan video saat Ahmad menembaki MIG milik tentara pemerintah. Siang hari, mengenakan kaca mata hitam, Ahmad sendirian di mobil dan menengadah ke atas. DHSK di tangannya berputar sambil menembakkan peluru besar ke arah pesawat. Ia tak takut pesawat itu menjatuhkan bom di atas kepalanya. “Saya mati syahid,” katanya.
Menurut Ahmad, keterampilan menembak pesawat musuh dipelajarinya sendiri. Ia ikut berperang di Azaz, utara Suriah, dan membebaskan kota itu dari pasukan pemerintah. Ahmad mengaku sejauh ini berhasil menembak lima pesawat pemerintah dan memaksanya keluar dari wilayahnya. “Saya tidak tahu pesawat itu jatuh atau tidak, tapi saya yakin menembak lima pesawat,” katanya.
Meskipun garang saat bertempur, Abu Ahmad ternyata tak tegaan. Tempo melihat ia membebaskan lima orang yang diduga mata-mata pemerintah yang ditahan di dekat markasnya. “Istri mereka menangis di depan saya, meminta dibebaskan,” katanya.
Kepada mereka, Ahmad berpesan agar tak lagi mengulangi perbuatan yang membahayakan keselamatan tentara pemberontak. “Saya minta mereka ikut membantu perjuangan kami,” katanya.
PRAMONO
Berita terkait:
Masuk Suriah, Ucapkan Salam Lancar Kemudian
Pemberontak Suriah Terkesima Rokok Indonesia
Pengungsi Suriah Merana di Perbatasan Turki
Jet Suriah Bombardir Aleppo, 18 Tewas
Militer Suriah Serang Pemberontak di Allepo