Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratusan Awetan Harimau dan Satwa Langka Dibakar

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengahadiri  pemusnahan hewan langka dan satwa liar yang diawetkan di Manggala Wanabakti, Jakarta, (12/11). Sebanyak 258 satwa liar dilindungi mati (ofset) dari 48 Spesies dimusnahkan. TEMPO/Dasril Roszandi
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengahadiri pemusnahan hewan langka dan satwa liar yang diawetkan di Manggala Wanabakti, Jakarta, (12/11). Sebanyak 258 satwa liar dilindungi mati (ofset) dari 48 Spesies dimusnahkan. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Sebanyak 258 awetan satwa liar dilindungi hasil sitaan Kementerian Kehutanan dimusnahkan dengan cara dibakar. Spesimen mati dari 48 spesies satwa langka itu meliputi 15 harimau Sumatera, 2 beruang madu, 22 cenderawasih, 48 tanduk rusa, penyu, monyet, kasuari, macan tutul, 4 karung bivalvia atau karang-karangan, dan sisanya berupa bagian-bagian tubuh spesies lain.

"Pemusnahan spesimen satwa dilindungi merupakan bagian dari upaya penegakan hukum untuk mengurangi tindak kejahatan perdagangan, kepemilikan, dan peredaran secara ilegal," kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Senin, 12 November 2012.

Zulkifli, didampingi Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Darori, memimpin pembakaran awetan satwa yang dihadiri perwakilan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Pertanian Bogor. Menggunakan obor, Zulkifli membakar ratusan awetan yang ditaruh dalam satu wadah berukuran 2 x 3 meter yang disangga bilah-bilah bambu.

Ratusan awetan yang dibakar Senin kemarin adalah sebagian dari seluruh awetan yang sudah dalam kondisi rusak. Ada awetan yang rambut atau bulunya sudah rontok, bola mata tidak lengkap, atau bagian tubuhnya patah. Seluruh awetan satwa langka diperoleh dari hasil penertiban baik lewat penyerahan sukarela dari masyarakat maupun penyitaan oleh Kementerian Kehutanan yang bekerja sama dengan Bea Cukai, Karantina, dan aparat Kepolisian dan Kejaksaan.

Sisa awetan yang masih bisa dimanfaatkan ada 710 buah dari 43 spesies. Semuanya diserahkan kepada LIPI sebanyak 462 buah (23 spesies), ITB 5 buah (2 spesies), Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam 44 buah (17 spesies), IPB 69 buah (13 spesies), dan Museum Kehutanan 130 buah (1 spesies). Awetan-awetan itu digunakan sebagai bahan penelitian dan pendidikan konservasi.

Zulkifli mengatakan, masyarakat perlu disadartahukan tentang larangan memiliki dan mengoleksi spesimen satwa liar dilindungi dan bagian-bagian tubuhnya. "Orang-orang yang menyimpan atau mengoleksi adalah bagian dari manusia yang kategorinya merusak lingkungan," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ditambah Indonesia adalah negara dengan keragaman hayati tertinggi nomor tiga di dunia. Tidak kurang dari 515 spesies mamalia, 511 spesies reptil, 270 spesies amfibi, 1.531 spesies burung, 2,827 spesies invertebrata, dan 38 ribu spesies tumbuhan ada di Indonesia.

"Ini tantangan bagi kita untuk menjaganya. Apalagi perdagangan ilegal satwa liar menjadi isu internasional," kata Zulkifli, menambahkan perdagangan liar adalah pemicu musnahnya satwa langka selain deforestasi, degradasi ekosistem, dan perambahan kawasan hutan.

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa menyebutkan lebih dari 200 spesies satwa dalam keadaan langka dan wajib dilindungi. Adapun Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya mengatur sanksi tegas bagi para pelaku perburuan dan perdagangan satwa secara ilegal. "Ancaman penjaranya lima tahun," ujar Zulkifli.

MAHARDIKA SATRIA HADI


Berita Terkait:
Gurita Tropis Terdampar di Pantai California

Pertama di Dunia, Tarsius Lahir di Penangkaran

Singa ala Bob Marley dari Etiopia

Usman Hamid Jadi Pejuang Hak Asasi Lumba-Lumba

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.


Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park. Wikipedia/Flickr/ahmed_xp/14314458105
Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.


BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang terjaring operasi tangkap tangan tiba di KPK, Jakarta, Rabu tengah malam, 19 Januari 2022. Selain bupati, KPK juga membawa tujuh orang terduga pelaku di antaranya pejabat Aparatur Sipil Negara dan pihak swasta. TEMPO/Imam Sukamto
BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan


KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

Petugas Resor KSDA Agam sedang mengevakuasi baniang coklat, Selasa, 31 Agustus 2021. Kredit: Antarasumbar/Dok KSDA Agam
KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.


Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Seekor singa peliharaan terlihat setelah ditangkap oleh otoritas Kamboja dari rumah seorang pria Cina di Kamboja, setelah muncul di video TikTok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang dirilis pada 28 Juni 2021. [Wildlife Alliance via REUTERS]
Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.


Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) tertangkap kamera di ketinggian 1.092 meter dari permukaan laut di Dusun Cincing, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada 4 Agustus 2013. TEMPO/Abdi Purmono
Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.