TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan Kartu Jakarta Sehat bukan untuk orang kaya. Dia menegaskan, hanya orang miskin yang berhak menerima Kartu Sehat. "Kami terima yang miskin dan rentan miskin," kata Jokowi, Rabu, 14 November 2012.
Pernyataan Jokowi ini merespons anggota Komisi E (Kesejahteraan Rakyat) DPRD DKI Jakarta, Ashraf Ali, yang kemarin menolak rencana Jokowi memberikan akses Kartu Jakarta Sehat kepada warga yang mampu mulai tahun depan. Menurut Ashraf, hanya masyarakat tidak mampu dan rentan miskin yang bisa ditanggung APBD DKI.
”Masyarakat mampu seharusnya bisa memanfaatkan layanan asuransi,” kata Ketua Fraksi DPRD DKI Jakarta Partai Golkar ini, Ahad, 11 November 2012.
Siang tadi, Jokowi meralat pernyataannya dan mengamini pendapat Ashraf. Menurut Jokowi, Dinas Kesehatan DKI memiliki data lengkap penduduk Jakarta yang tergolong miskin dan rentan miskin. Dia menilai, kepemilikan data itu sudah cukup untuk menjamin bahwa pelayanan kesehatan gratis itu tepat sasaran. "Pegang itu saja sudah cukup," kata dia.
Adapun data penduduk miskin dan rentan terhadap kemiskinan akan diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. "Pokoknya pegangan kita miskin dan rentan miskin, dan itu yang masuk ke pusat data," kata dia.
DIMAS SIREGAR
Berita Terpopuler:
Kepala BPMigas Sedih Banyak Digugat Ormas Islam
Mahfud Tantang Sudi Silalahi
Muslim Inggris Diminta Turut Rayakan Natal
Wanita di Tengah Skandal Seks Direktur CIA
Ola Pernah Minta Bantuan Ayin