TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan bahwa anggaran pemerintah cukup untuk menutup seluruh biaya perawatan kesehatan untuk masyarakat miskin dan rentan miskin lewat program Kartu Jakarta Sehat. Syaratnya, kata dia, manajemennya betul dan klaim keuangannya bisa diverifikasi. "Ini, kan, masih uji coba hingga akhir Desember, " kata Jokowi, Rabu, 14 November 2012.
Jokowi mengaku akan mengawasi sendiri pelaksanaan program Kartu Sehat. Dia siap menghukum rumah sakit yang berani menolak pasien yang ingin berobat. "Terserah rumah sakit kalau mau menolak, tapi ada risiko-risikonya. Jangan ditanya apa. Kan, sudah ada kesepakatannya," ujarnya.
Dalam praktek di lapangan, kata dia, masih terdapat kekurangan, seperti kekurangan tenaga medis. Karena itu, dia akan terus mengevaluasi secara langsung pelaksanaan Kartu Sehat di lapangan. ”Saya yang akan pantau langsung," kata dia.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan Kartu Sehat tidak diperuntukan bagi warga yang sudah terlindungi oleh asuransi maupun jaminan kesehatan lainnya. "Buat apa dobel-dobel, lebih baik diberikan kepada yang belum terlindungi asuransi," kata dia.
DIMAS SIREGAR
Berita Terpopuler:
Kepala BPMigas Sedih Banyak Digugat Ormas Islam
Mahfud Tantang Sudi Silalahi
Muslim Inggris Diminta Turut Rayakan Natal
Wanita di Tengah Skandal Seks Direktur CIA
Ola Pernah Minta Bantuan Ayin