TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) siap menggantikan peran Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) melalui anak usahanya, Pertamina Hulu Energi (PHE).
"Kalau ditugaskan, kami siap," kata Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, Salis S. Aprilian, dalam diskusi sektor Migas, di Hotel Century, Jakarta, Rabu, 14 November 2012.
Menurut dia, Pertamina Hulu Energi tidak akan kesulitan menjalani peran BP Migas jika memang ditugaskan oleh pemerintah sesuai amanat Undang-Undang Migas. Sebab, alasan dia, Pertamina Hulu Energi sudah seperti BP Migas kecil yang menangani Pertamina.
"Kami tidak berkontrak dengan BP Migas, yang berkontrak anak usaha kami. Mereka yang berkontrak, kami manajemen," ujarnya.
Ia menjelaskan, Pertamina Hulu Energi dibuat oleh Pertamina berdasarkan Undang-Undang Migas. Selama ini perseroan menangani 42 aset yang berada di bawah Pertamina. Pengelolaan aset ini dinilai cukup besar dan bisa merupakan pengalaman.
"Jadi cukup besar untuk memanage anak usaha banyak. Mungkin bentuknya seperti PHE. Apakah di PHE saya belum tahu," ujarnya.
Menurutnya, peran BP Migas sebaiknya digantikan oleh badan usaha milik negara, namun bukan berarti harus Pertamina atau Pertamina Hulu Energi. Pemerintah, kata dia, bisa membentuk BUMN baru yang ditugaskan untuk menggantikan peran BP Migas. "Bentuk BUMN baru kalau tidak mau ditempelkan di Pertamina," katanya.
Salis mengungkapkan hingga saat ini, investasi Pertamina Hulu Energi sudah mencapai 80 persen dari nilai Rp 8 triliun. Namun, ia tak yakin realisasi hingga akhir tahun ini bisa mencapai 100 persen akibat berbagai kendala.
"Paling sampai 90 persen, tidak bisa sampe semuanya terserap," ujarnya.
ROSALINA
Berita Lainnya:
BP Migas Dibubarkan, Pemohon Hormati Putusan MK
Kepala BPMigas Sedih Banyak Digugat Ormas Islam
BP Migas Dinilai Rugikan Negara
BP Migas Diminta Laksanakan Putusan MK
Perpres Pengalihan Kewenangan BP Migas Disiapkan
