Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Skandal Seks Bos CIA, Ribuan Email Bos NATO Diperiksa

Editor

Pruwanto

image-gnews
David Petraeus (kiri) dan Paula Broadwell. abcnews.go.com
David Petraeus (kiri) dan Paula Broadwell. abcnews.go.com
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Pengakuan Jill Kelley yang mengungkap skandal seks Bos CIA, David Petraeus menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Penyelidikan FBI terhadap Petraeus menemukan jika perempuan berusia 37 tahun itu ternyata juga memiliki hubungan diam-diam dengan Jenderal John R. Allen, komandan pasukan AS dan NATO di Afganistan.

Seorang pejabat di Departemen Pertahanan AS yang enggan disebut namanya mengatakan FBI telah menemukan sekitar 20 ribu hingga 30 ribu halaman surat elektronik atau email yang mereka sebut "berpotensi tidak pantas" antara Allen dan Jill Kelley. Email ini dikirimkan sejak tahun 2010 hingga kini.

Hasil investigasi FBI terkait dugaan skandal seks Allen dengan Kelley diserahkan ke Pentagon, Ahad sore. Menteri Pertahanan Leon E. Panetta melalui pernyataan tertulis lalu menyerahkannya ke Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan untuk dikaji lebih lanjut sebelum dia berangkat ke Australia, Selasa pagi.

Dalam pernyataannya, Menteri Pertahanan Panetta menyatakan Allen akan tetap memimpin pasukan AS dan NATO di Afganistan selagi kasus tersebut diselidiki dan sebelum faktanya dipastikan kebenarannya. Namun sepertinya waktu Allen tak akan lama. Karena Panetta sepertinya telah meminta Senat untuk menyiapkan penggantinya yaitu Jenderal Joseph Dunford.

Tidak jelas apakah Allen bisa dikenakan tuntutan pidana atau tidak. Karena, di Peradilan Militer perzinahan diklasifikasikan sebagai kejahatan.

Pejabat senior Departemen Pertahanan mengatakan Pentagon masih meninjau puluhan ribu e-mail tersebut dan menolak berkomentar mengenai hubungan Allen dan Kelley.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nama Kelley muncul dalam skandal Petraeus setelah para pejabat AS mengungkapkan bahwa ia menghubungi FBI musim panas yang lalu. Perempuan dari Tampa, Florida itu mengeluhkan jika dirinya menerima sejumlah e-mail ancaman dari orang yang tidak dikenal.

Investigasi lapangan FBI menemukan bahwa pengirim e-mail adalah Paula Broadwell, mantan perwira Angkatan Darat sekaligus penulis biografi Direktur CIA Petraeus. Broadwell dan Petraeus kemudian mengakui kepada FBI bahwa mereka telah terlibat dalam affair. Kuasa hukum Petraeus mengatakan jika bos CIA itu tidak terlibat asmara dengan Kelley, meskipun mereka mengakui Kelley adalah teman dekat Petraeus dan istrinya.

MUNAWWAROH | WASHINGTON POST

Berita Terpopuler
Di Mana Holly Petraeus Saat David Akui Selingkuh?

Begini Cara Bos CIA Sembunyikan E-mail ke Pacarnya

''Wanita Lain'' Petraeus Minta Privasinya Dihormati 

Industri Film Dewasa Tolak Penggunaan Kondom

Petraeus Sempat Kaget dengan Email Paula

Pengakuan Kelley Bongkar Skandal Petraeus  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran