Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Skandal Seks Bos CIA Berbuntut Panjang

Editor

Grace gandhi

image-gnews
David Petraeus. AP/Evan Vucci
David Petraeus. AP/Evan Vucci
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Penyelidikan FBI terhadap skandal seks mantan Direktur CIA David Petraeus berbuntut panjang. Komandan pasukan Amerika Serikat dan NATO di Afganistan, Jenderal John R. Allen, ikut terseret.

Hal ini diungkapkan sendiri oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon E. Panetta melalui pernyataan tertulis kepada wartawan yang mengiringinya dalam perjalanan dinas ke Australia kemarin.

Panetta mengungkapkan FBI telah menemukan 20-30 ribu surat elektronik yang mereka sebut "berpotensi tidak pantas" antara Allen dan Jill Kelley. “FBI melaporkan masalah ini Ahad lalu. Saya sudah memerintahkan Pentagon menyelidikinya hari ini,” kata Panetta.

Akibat laporan tersebut, Panetta menunda promosi Allen sebagai Komandan Amerika-Eropa dan Komando Sekutu Eropa hingga penyelidikan selesai dilakukan. “Presiden Barack Obama sudah menyetujui keputusan ini,” Panetta menambahkan.

Panetta menegaskan, Allen akan tetap memimpin pasukan Amerika dan NATO di Afganistan selagi kasus itu diselidiki. Tapi waktu Allen tak akan lama. Sebab, Panetta telah meminta Senat menyiapkan penggantinya, yaitu Jenderal Joseph Dunford.

Nama Kelley muncul dalam skandal Petraeus setelah pejabat Amerika mengungkapkan ia menghubungi FBI pada musim panas lalu. Perempuan 37 tahun itu mengeluhkan adanya ancaman melalui surat elektronik dari seseorang yang tidak dikenal. Ternyata e-mail tersebut berasal dari Paula Broadwell. Penyelidikan FBI kemudian membuka borok perselingkuhan antara Broadwell dan Petraeus.

Kelley berasal dari keluarga Libanon bermarga Khawams. Orang tuanya pindah ke Philadelphia dari Libanon pada 1970-an. Keluarga Khawams membuka restoran di dekat Kota New Jersey.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kesempatan terpisah, para agen FBI menggeledah rumah Paula Broadwell. Stasiun televisi WFMY melaporkan hampir selusin kotak dibawa para agen dari rumah Broadwell di Kota Charlotte, Carolina Utara, Amerika Serikat.

“Para agen berada di rumah Broadwell selama dua jam mulai pukul 20.40 Senin waktu setempat (Selasa pagi waktu Indonesia),” tulis reporter WCNC, Dianne Gallagher, dalam akun Twitter-nya.

Seorang tetangga keluarga tersebut, Ed Williams, mengatakan kepada televisi lokal WCNC bahwa Broadwell; suaminya, Scott; dan kedua anak lelaki mereka berada di lokasi tersembunyi. “Kondisi mereka baik-baik saja,” ujar Williams.

Namun penyelidik FBI juga menjadi perhatian publik. Wall Street Journal melansir seorang agen ditarik dari kasus ini karena terobsesi terhadap saksi pelapor. Ia tertangkap basah mengirim foto dirinya tanpa pakaian kepada Kelley.

REUTERS | AP | LOS ANGELES TIMES | WASHINGTON POST | THE AUSTRALIAN | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita Terkait:
Pentagon Selidiki Komandan Amerika di Afganistan 

Begini Cara Bos CIA Sembunyikan E-mail ke Pacarnya

Petraeus Sempat Kaget dengan Email Paula

Pengakuan Kelley Bongkar Skandal Petraeus 

Di Mana Holly Petraeus Saat David Akui Selingkuh?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran