TEMPO.CO, Jakarta - Terkait video di YouTube saat rapat dengan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyatakan ia bukan sedang marah. Menurut Ahok, ia hanya sedang meminta pengefisienan dana.
"Saya bukan marah, cuma ingin anggaran diefisienkan," ujar dia, Rabu, 14 November 2012.
Ia menjelaskan bahwa dalam tender-tender yang ada, anggarannya sebesar 60-70 persen dari baku anggaran. Jadi, seharusnya tidak perlu ngotot dengan anggaran 100 persen. "Dananya bisa dipake buat yang lain. Saya, kan, minta pangkas 25 persen. Kalau dari Rp 10 triliun, kan, kita punya sisa Rp 2,5 triliun, " ujarnya.
Menurut dia, dana dari pemangkasan anggaran ini, bisa digunakan untuk dana kesehatan, perumahan, dan usaha kecil menengah.
Selanjutnya ketika ditanya tentang bagaimana jika yang dimarahinya sakit hati lalu kinerjanya menurun, Ahok mengatakan, "Sakit hati gimana? Kita, kan, malah pengin kinerjanya naik. Jangan sakit hati.”
Menurut Ahok, dia meminta pemangkasan anggaran sudah berdasarkan hitungan konsultan, dan kontraktor yang ikut serta dalam tender berani mengajukan anggaran yang lebih murah. "Saya enggak mau, gara-gara seperti itu yang prioritas nanti enggak cukup uangnya," kata Ahok.
TRI ARTINING PUTRI
Berita lain:
Kata Jokowi Ihwal Video Rapat Basuki di YouTube
Basuki ''Ahok'' Dipuji Sebab Unggah Video ke YouTube
Ahok Geregetan Dengar TKI Diperkosa di Malaysia
Inilah Cara Kerja Mesin Pembaca Kartu Jakarta Sehat
Begini Mekanisme Pendataan Kartu Jakarta Sehat