TEMPO.CO, Jakarta - Dicalonkan sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar bersiap secara mental maupun intelektual. Dari sisi persiapan mental, dia menanamkan sikap melayani masyarakat.
"Saya harus siap secara mental. Yang paling sulit dari selebriti adalah mengubah sikap mental, dari yang biasa dilayani, jadi melayani. Itu harus tumbuh dari dalam diri," ujarnya ketika ditemui di Markas Polda Metro Jaya, Rabu, 14 November 2012. Dia beruntung mendapat dukungan keluarga dalam pencalonan ini. "Alhamdulillah keluarga mendukung."
Secara intelektual, Deddy mulai mempelajari masalah masyarakat Jawa Barat. Dia mengaku sudah mulai memetakan masalah di wilayah itu lewat pengamatan lapangan. "Kami ingin datang melihat sebetulnya apa yang masyarakat butuhkan. Kami melihat, mendengar, mencatat," dia berkata lagi.
Ia menyadari, masalah maupun keinginan warga di tiap wilayah di Jawa Barat bervariasi. "Kami harus tahu aspirasi rakyat. Di Pantura beda dengan Pantai Selatan. Problemnya juga tidak sama, misalnya buta huruf. Bersama bupati akan kami pecahkan."
Bukan hanya isu di Jawa Barat, Deddy juga mulai belajar soal teknokrasi. Ketika ditanya soal pengalaman teknokrasi yang minim, dia bilang, siapa saja bisa belajar. "Setiap manusia, proses belajarnya mulai dari buaian sampai ke liang lahat. Kalau ada yang merasa tidak perlu belajar lagi, berarti dia sudah mati sebelum waktunya. Termasuk Pak SBY, juga masih belajar."
Kini, ke mana pun dia pergi, Deddy berbekal sebuah bundelan tebal berjudul Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Seperti siang ini, dia menunjukkan buku itu kepada wartawan dari mobilnya, Toyota Vellfire putih B 248 GDM. "Jadi baca LPPD ini ke mana-mana," katanya seraya tergelak.
Bagaimanapun, dia tak mempermasalahkan awam dirinya soal teknokrasi. "Yang penting bukan teknis, tapi apa problem atau keinginan rakyat. Bukan hafalin istilah, tapi tahu aspirasi rakyat," katanya. Dia berniat mengimbangi kekurangan itu dengan kekuatan komitmen. "Yang penting adalah komitmen. Unta di Mekah tidak pernah jadi haji karena tidak punya komitmen untuk jadi haji."
Seperti diberitakan sebelumnya, Deddy dan pasangannya, Ahmad Heryawan, maju dalam Pilkada Jawa Barat 2013. Mereka diusung oleh sejumlah partai, yaitu Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, dan Partai Bulan Bintang.
Mereka berhadapan dengan nama-nama artis terkenal lainnya. Ada Rieke Diah Pitaloka didampingi Teten Masduki, dan Dede Yusuf yang menggandeng Lex Laksamana.
ATMI PERTIWI
Berita Terpopuler:
PNS Cirebon Ikut Kampanye, Sanksinya Dikeluarkan
Jadi Cawagub Jabar, Kekayaan Teten Rp 500 Juta
Kekayaan Rp 500 Juta, Teten Akan Jualan Kaos
Baliho Jumbo di Pendaftaran Heryawan-Deddy Mizwar
Heryawan-Dedy Mizwar Andalkan Mesin Politik PKS