TEMPO.CO, Jakarta - Setelah proyek Mass Rapid Transit (MRT) dan enam ruas jalan tol dalam kota, satu lagi proyek insfrastruktur warisan Gubernur Jakarta lama, Fauzi Bowo, dipertanyakan. Proyek yang kini disorot adalah pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) untuk pengolahan sampah di Sunter senilai Rp 1,3 triliun.
Kamis, 15 November 2012, Wahana Lingkungan Hidup Jakarta meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk memikirkan fokus dari ITF itu. "Ada catatan untuk proyek itu," kata Direktur Eksekutif Walhi Jakarta Ubaidillah. Selain di Sunter, Jokowi akan membangun ITF di Cakung-Cilincing dan Marunda.
Ubaidillah mempertanyakan keunggulan dari teknologi pengolahan sampah di Sunter, Cakung, dan Marunda kelak. Menurut dia, setiap tempat pengolahan sampah seharusnya punya dampak sosial yang positif untuk lingkungannya.
ITF Sunter sendiri didesain sebagai proyek pengolah sampah yang sama sekali tidak menyisakan material. Berbeda dengan tempat pengolahan sampah Bantargebang dimana sampah ditumpuk dengan model open dumping, di Sunter sampah kelak diolah jadi listrik. "Tapi harus jelas, listrik untuk berapa rumah tangga?" kata Ubaidillah. Dia khawatir kelak listrik dari sampah Sunter cuma cukup menghidupkan lampu di dua rumah saja.
Semua kekhawatiran itu dipicu oleh minimnya informasi soal proyek Sunter ini.
SYAILENDRA
Berita Terpopuler:
Wanita Pengungkap Skandal Seks Bos CIA Terlilit Utang
Ical Bakrie Bakal Dipasangkan dengan Soekarwo
Tiga Alasan Deddy Mizwar Mau Jadi Cawagub
Ini Pantangan Tinggal di Kampung Susun Ciliwung
Di SD, Tak Ada lagi Pelajaran IPA-IPS