TEMPO.CO, Jakarta - Tragedi tabrakan antara kapal motor penumpang Bahuga Jaya dan kapal tanker Norgas Cathinka yang terjadi di Selat Sunda, 26 September lalu, berbuntut panjang. Baru-baru ini diketahui kapal tanker Norgas mengangkut gas alam cair yang dapat meledak jika tidak dijaga dalam suhu tertentu.
“Kapal ini membawa polymer grade propylene yang sifatnya tidak stabil dan mudah terbakar,” kata Charles Freeman, juru bicara Norgas Carriers Pte Ltd, dalam keterangan tertulis. Oleh karena itu, ia menambahkan, Norgas meminta supaya kapal tanker itu dapat berlayar ke Singapura untuk melakukan docking atau overhaul.
Freeman menjelaskan, sistem katup pengaman dan kompresor harus menjalani perawatan berkala pada 14 Oktober 2012. Tanpa perawatan, temperatur propilena cair dalam tangki tersebut akan meningkat dan dapat menyebabkan ledakan besar. Norgas Cathinka membawa 3.045 ton metrik propilena yang dibawa dari Brasil menuju Cina.
Kapal tanker ini sekarang ditahan di Pelabuhan Merak dan tak diizinkan berlayar oleh Pengadilan Negeri Serang karena terlibat tabrakan yang mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, 69 orang hilang, dan tenggelamnya kapal Bahuga Jaya.
Zat propilena yang dimuat dalam kapal tersebut adalah gas cair yang memiliki sifat tak stabil dan sangat mudah terbakar sehingga penyimpanannya harus dijaga di bawah suhu -45 derajat Celsius. Tekanan dalam tangki bermuatan propilena dikontrol melalui katup pengaman yang diset untuk membuka otomatis pada tekanan 3.0 bar.
FRANSISCO ROSARIANS | MARIA YUNIAR
Berita terpopuler lainnya:
Mahfud Tantang Sudi Silalahi
Ola Pernah Minta Bantuan Ayin
Wanita di Tengah Skandal Seks Direktur CIA
Ola Sesumbar Hanya Jalani Vonis 15 Tahun
Wanita Pengungkap Skandal Seks Bos CIA Doyan Pesta
Skandal Seks Bos CIA, Email Allen Bertabur Kata Mesra
Ahok Geregetan Dengar TKI Diperkosa di Malaysia