TEMPO.CO, Jakarta - Pakar gas dan energi dari Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB), Tatang Hernas Soerawidjaya, mengatakan, isi dari muatan kapal tanker Norgas Cathinka mengandung bahan berbahaya dan mudah terbakar.
Muatan kapal itu adalah bahan propena atau propilena yang merupakan gas yang dicairkan dengan sistem pendinginan hingga minus 40 derajat Celsius. “Bila tidak didinginkan, suhunya akan terus naik,” kata Tatang. Tangki di dalam kapal tersebut memuat sekitar 3.045 ton metrik cairan propilena.
Supaya suhunya tidak naik kemudian menguap, lalu tekanan di dalam tangki membesar, Tatang mengatakan, cairan propilena harus didinginkan secara periodik setiap 12-14 hari. “Kalau dibiarkan akan menyebabkan ledakan dari dalam,” ujarnya. Cairan ini, lanjut Tatang, juga harus dijauhkan dari segala yang dapat menjadi pemicu api karena sifatnya sangat tidak stabil dan mudah terbakar.
Kapal tangker Norgas, menurut Tatang, tidak dirancang sebagai tempat penyimpanan propilena dalam waktu lama. Kapal ini tidak didesain untuk menahan perubahan dan tekanan yang disebabkan saat temperatur propilena meningkat. Cairan ini butuh dipindahkan untuk kembali didinginkan pada saat perjalanan akan dilanjutkan ke tempat tujuan berikutnya.
Ia juga menyatakan, bila tempat penampungan propilena bocor, gas tersebut akan cepat keluar dan menyebar. Massa jenis gas yang lebih berat dari udara akan membuat propilena melayang di atas permukaan air laut. Meski tidak mengandung racun yang sangat berbahaya, Tatang menyatakan, makhluk hidup yang terperangkap dalam awan gas tersebut akan mengalami gangguan pernapasan dan meninggal. “Apalagi kalau terkena api, akan langsung meledak,” kata dia. Propilena memiliki format alkena dengan titik nyala pada -108 derajat Celsius dan titik nyala otomatis pada 455 derajat Celsius.
Sifat propilena yang tidak stabil, menurut Tatang, tetap berbahaya saat berada di suhu -80 derajat Celsius. Dalam keadaan normal tersebut, cairan ini tetap dapat meledak bila terpicu sebuah sumber api. Jumlahnya yang sangat besar juga akan menyebabkan peristiwa serupa bencana alam bila terjadi kesalahan atau kecelakaan. “Lima ton metrik saja berbahaya, apalagi 3.000 ton metrik,” kata Tatang.
Menurut perhitungan Tatang, jika muatan kapal ini meledak, ledakannya akan berimbas sampai 4 kilometer ke area di sekitarnya. Adapun menurut Norgas, ledakan dari isi kapal tanker ini dapat menghancurkan sekeliling kapal dengan radius 5-10 kilometer. Saat ini, kapal tanker itu ditahan di Pelabuhan Merak, Banten.
Kapal tanker Norgas Cathinka membawa cairan propilena dengan rute dari Brasil menuju Cina. Kapal ini sudah melintasi Cape Town, Afrika Selatan, dan hendak menuju laut Cina dengan melewati Selat Sunda. Nahasnya, kapal ini kemudian bertabrakan dengan kapal motor penumpang Bahuga Jaya, yang mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, 69 orang hilang, dan tenggelamnya kapal Bahuga Jaya.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait:
Awas! Ada 'Bom Waktu' Norgas di Merak
Kapal Bocor, Norgas Minta Tankernya Dievakuasi
Ini Muatan Kapal Tanker Norgas yang Berbahaya