Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Petani Batu Bertekad Kembalikan Kejayaan Kentang  

Editor

Abdul Malik

image-gnews
Para petani di Desa Karang Tengah Dataran Tinggi Dieng sedang memanen kentang, Rabu (3/7). Harga kentang kualitas super saat ini hanya Rp 4.000 perkilogram, turun dibandingkan tiga bulan lalu yang dijual Rp 8.000 perkilogram, akibat masuknya kentang impor dari Cina. TEMPO/Aris Andrianto
Para petani di Desa Karang Tengah Dataran Tinggi Dieng sedang memanen kentang, Rabu (3/7). Harga kentang kualitas super saat ini hanya Rp 4.000 perkilogram, turun dibandingkan tiga bulan lalu yang dijual Rp 8.000 perkilogram, akibat masuknya kentang impor dari Cina. TEMPO/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO, Batu - Sebanyak 50 petani kentang di Kota Batu, Jawa Timur, mendapat kredit Rp 3,2 miliar dari Bank Indonesia untuk pengembangan kluster kentang seluas 40 hektare. Pengembangan kluster kentang ditujukan untuk mengembalikan kejayaan Batu sebagai sentra produksi kentang andalan Jawa Timur.

Menurut Luki Budiarti, Ketua Gabungan Kelompok Tani Mitra Arjuno, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, selain di Sumber Brantas, kluster kentang dikembangkan di wilayah Desa Tulungrejo, kecamatan yang sama. Seluruh petani tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani Mitra Arjuno dan Gabungan Kelompok Tani Sumber Daya, serta Paguyuban Petani Mitra Mandiri.

“Pengembangan kluster kentang mulai Agustus lalu. BI Malang tak hanya beri kredit, tapi juga memberi bantuan teknologi, serta pemberian akses ke ahli-ahli pertanian dan memberi akses informasi pasar,” kata Luki kepada Tempo, Kamis, 15 November 2012.

Para petani baru mampu mengembangkan kluster kentang seluas 40 hektare dari potensi lahan antara 200 dan 400 hektare. Kluster kentang ini berkapasitas produksi 15-20 ton per hektare. Tahun depan ditargetkan mampu menghasilkan 30 ton kentang per hektare.

Meski belum terlalu luas, Luki sangat berharap pengembangan kluster kentang dapat mengembalikan kejayaan kentang Batu. Dulu, dari wilayah Dusun Junggo di Desa Tulungrejo hingga Sumber Brantas merupakan sentra kentang andalan Jawa Timur. Peluang menjadi produsen kentang ternama sangat terbuka karena ceruk pasar masih sangat terbuka dan terus berkembang.

Menurut dia, kualitas kentang Batu sangat bagus sehingga layak diekspor. Luki dan kawan-kawan sudah mengecek kebutuhan pasar Singapura. Pembeli dari Kalimantan juga mengakui kualitas kentang Batu. Penilaian positif ini meningkatkan semangat dan motivasi para petani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Untuk itu, kami sangat berharap petani lain mau bergabung dalam proyek pengembangan kluster ini. Pada awal musim hujan ini kami membudidayakan kentang dengan menggunakan mulsa,” ujar dia.

Ambisi serupa disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu Sugeng Pramono. Menurut Sugeng, pemerintah daerah setempat sudah berencana menjadikan wilayah Sumber Brantas. Tempat sumber air Sungai Brantas bermula sebagai sentra pembibitan dan budi daya kentang. Dana Rp 200 juta sudah dikucurkan untuk pembibitan.

Sudah lama sekali pamor kentang Batu pudar. Kebanyakan kentang yang beredar di Batu, juga di Malang kota dan kabupaten berasal Lembang, Jawa Barat, serta dataran tinggi Tosari dan Puspo di Kabupaten Pasuruan. “Insya Allah, petani Batu mampu memenuhi kebutuhan kentang di tingkat provinsi mulai 2013,” kata Sugeng.

Sekarang petani mengembangkan varietas baru kentang temuan petani Sumber Brantas. Varietas baru bernama Rudi ini diklaim mampu menghasilkan umbi sebanyak 30 ton per hektare atau dua kali lipat dari produksi rata-rata selama ini.

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

9 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

20 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

23 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

23 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

32 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

35 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

45 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.


Studi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR

56 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Studi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR

Pelaporan ke KPK terkait dugaan korupsi pemotongan dana bantuan hibah pertanian yang berasal dari Dana Aspirasi DPR yang mencapai Rp 2 miliar.


Menteri Hadi Tjahjanto Serahkan Sertifikat Hasil Program Konsolidasi Tanah Non Pertanian

17 Februari 2024

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional ATR/BPN Hadi Tjahjanto (keenam kiri) berdialog dengan warga saat menyerahkan sertifikat tanah di Desa Muktisari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis 12 Oktober 2023. Sebanyak 405 sertifikat tanah dibagikan kepada warga secara gratis pada proses redistribusi tanah eks Hak Guna Usaha (HGU) PT Maloya yang telah ditetapkan menjadi Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Menteri Hadi Tjahjanto Serahkan Sertifikat Hasil Program Konsolidasi Tanah Non Pertanian

Menteri Agraria dan Tata Ruang Hadi Tjahjanto menyerahkan 205 sertifikat tanah hasil program Konsolidasi Tanah Non Pertanian.


Beras Langka, Mengapa Pegiat Lingkungan Menilai Ada Masalah Tata Kelola Lahan Pertanian?

15 Februari 2024

Pemandangan sawah daerah Rorotan di tengah ibu kota, Jakarta, Rabu, 1 November 2023.  Lahan tersebut merupakan lahan beberapa perusahaan salah satunya yaitu PT. NUSA Kirana. RE dan beberapa lahan milik warga setempat. TEMPO/Magang/Joseph.
Beras Langka, Mengapa Pegiat Lingkungan Menilai Ada Masalah Tata Kelola Lahan Pertanian?

Seretnya produksi beras diduga akibat kebijakan regulator yang condong mengutamakan ekstensifikasi lahan pertanian, misalnya food estate.