TEMPO.CO, Jakarta - Para pedagang di Pasar Lokasi Binaan (Lokbin) Permai Lorong 103, Koja, Jakarta Utara, tidak berjualan mulai hari ini, Senin, 19 November 2012, sampai empat hari ke depan. Penyebabnya adalah lampu penerangan di pasar tersebut padam.
Sejak pasar ini terbakar pada Senin dinihari pada pukul 00.01, listrik dimatikan. Dari 68 kios di lantai dua, 16 kios di antaranya terbakar. Tak ada korban jiwa atau korban luka dalam kebakaran tersebut. Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir Rp 1-5 miliar. Kebakaran ini diduga akibat hubungan pendek arus listrik. Menurut penanggung jawab Lokbin Koja, Chaidir Rizlan, setelah kebakaran itu terjadi, ada kerusakan instalasi. “Kita harus perbaiki dulu. Kami tak mau sampai ada korsleting listrik," kata Chaidir Rizlan kepada Tempo, Senin, 19 November 2012.
Chaidir akan meminta PLN memperbaiki listrik. Menurut dia, lantai dua yang menjadi lokasi kebakaran itu akan ditutup selama 2-3 hari untuk perbaikan listrik dan bangunan. Berdasarkan pantauan Tempo, bagian dalam Pasar Lokbin Koja ini gelap. Pencahayaan untuk gedung tiga lantai itu hanya berasal dari jendela-jendela yang teralinya meleleh akibat terbakar.
Aizon, pedagang elektronik, akan menutup tokonya paling lama empat hari. Dengan menutup lapaknya, dia kehilangan omzet Rp 7 juta per hari. Dia masih trauma oleh kejadian kebakaran itu. Ia mengalami kerugian mencapai Rp 100 juta. “Menenangkan diri dulu, "ujar Aizon.
Chaidir mengatakan tindakan pedagang menutup lapak adalah inisiatif mereka sendiri. “Tapi jangan sampai tutup lapak di Lokbin, lalu berdagang di pinggir jalan. Itu mengganggu ketertiban umum," ujar Chaidir.
ISTMAN M.P.